Pasien Covid-19 Didominasi Anak Muda

- Rabu, 20 Januari 2021 | 15:23 WIB
ISWAHYUDI
ISWAHYUDI

TANJUNG REDEB – Kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Berau memang masih terus bertambah. Namun, penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan, serta pembatasan aktivitas masyarakat di tempat-tempat nongkrong, seperti kawasan tepian, kafe, dan warung makan mulai menunjukkan hasil efektif.

Hal ini terlihat dari angka penularan virus corona (Covid-19) di Kabupaten Berau menurun.  Seperti yang dirilis Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, Selasa (19/1), meski terdapat penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19, namun angkanya lebih kecil dari kasus selesai isolasi atau sembuh. Yakni 10 kasus terkonfirmasi dan 24 kasus selesai isolasi. Dengan demikian, total kasus terkonfirmasi di Kabupaten Berau sebanyak 1.881, dan masih menjalani perawatan 365 kasus.

Menurut Iswahyudi, dari total pasien terkonfirmasi Covid-19, didominasi masyarakat berusia muda. Menurut data yang ada, hampir 70 persen dari kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Berau adalah masyarakat berusia di bawah 30 tahun.

Menurutnya, anak muda di bawah 30 tahun biasanya kerap berkumpul bersama teman. Saat berkumpul, ada yang tidak menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan tidak menjaga jarak. Sehingga, ketika abai terhadap protokol kesehatan, di sini virus mudah menular dan tidak menutup kemungkinan membawa virus ke rumah. kondisi ini akan sangat rentan menularkan keluarganya, terutama jika memiliki keluarga yang lansia.

“Memang usia di bawah 30 tahun jika antibodinya masih kuat, tentu hanya masuk orang tanpa gejala. Tetapi jika pulang ke rumah dan bertemu keluarga yang lansia atau orangtuanya, bisa beda ceritanya,” kata Iswahyudi.

Ia melanjutkan, rata-rata kasus meninggal dunia akibat Covid-19 adalah pasien yang berusia di atas 50 tahun. Sebab kondisi tubuh yang sudah lemah. “Mereka bertanya, kenapa yang usianya tua banyak terpapar dan meninggal dunia. Mereka lupa, bahwa orang berusia di atas 45 tahun antibodinya sudah melemah,” ujar Iswahyudi. “Banyak kasus seperti itu. Anaknya yang keluar rumah, orangtuanya yang terpapar,” imbuhnya.

Iswahyudi mengaku pernah ada salah seorang anak dari pasien Covid-19 yang meninggal dunia tidak terima bahwa orangtuanya meninggalnya karena Covid-19 dan terlambat dibawa ke rumah sakit. Yang bersangkutan ngotot ingin memakamkan orangtuanya secara normal. Namun setelah yang bersangkutan di-swab, ternyata dirinya dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. “Akhirnya dia paham. Ya memang dia awalnya ngotot, bahwa orangtuanya tidak terpapar karena di rumah saja. Tapi dia (anaknya) beraktivitas di luar rumah,” bebernya.

Iswahyudi kembali mengingatkan masyarakat Berau agar tetap menerapkan protokol kesehatan meskipun berada di dalam rumah. Hal ini, untuk menghindari terjadinya penularan dengan anggota keluarga lainnya. “Anggap saja kita terpapar. Kenapa, karena dengan menganggap diri kita terpapar, kita secara otomatis akan meningkatkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (hmd/har) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X