TANJUNG REDEB – Kasus meninggal dunia pasien Covid-19 di Berau, sudah mencapai 40 orang. Membuat area pemakaman khusus Covid-19 di Jalan Bukit Ria, Tanjung Redeb, makin sempit.
Pemkab Berau melalui beberapa instansi terakit, sudah mengantisipasi kondisi tersebut. Beberapa opsi disiapkan. Mulai dengan memperlebar area pemakaman, hingga mencari lokasi baru.
Namun, untuk opsi pelebaran dengan memangkas tebing atau menimbun rawa yang berada di sekitar lokasi pemakaman. Namun jika pelebaran dilakukan ke sisi lainnya, makan akan berbenturan dengan keberadaan lokasi persemaian milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau.
Kepala DLHK Berau Sujadi menuturkan, pihaknya bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau sudah melakukan peninjauan. Hasilnya, pihaknya tidak setuju jika pelebaran makam diarahkan ke kawasan persemaian.
“Kami tidak setuju kalau harus menggusur lokasi persemaian,” katanya kepada Berau Post kemarin (7/2).
Ia menuturkan, pelebaran dengan melakukan pemangkasan tebing atau menimbun rawa, juga sulit direalisasikan. Karena membutuhkan biaya operasional cukup besar.
Menurutnya, lokasi pemakaman saat ini hanya bisa dimaksimalkan saja. Jika memang sudah penuh nantinya, dia menyarankan untuk mencari lokasi baru saja. “Idealnya untuk pemakaman itu butuh lahan dua hektare,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPUPR Nanang Bakran menuturkan, pihaknya hanya menunggu instruksi dari BPBD mengenai lokasi lahan pemakaman Covid-19. Apakah tetap di Jalan Bukit Ria atau pindah.
Menurutnya, jika area pemakaman saat ini harus diperluas, pihaknya sudah siap melaksanakannya. Begitu juga jika harus melakukan pematangan lahan di lokasi baru pemakaman Covid-19.
“Kami menunggu, kalau alat siap semua,” singkatnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Berau Thamrin mengatakan, setelah dilakukan peninjauan ulang, lokasi pemakaman di Jalan Bukit Ria masih cukup untuk 20 lubang lagi. Walau sebelumnya dia menyebut kemungkinan hanya bisa untuk 5 lubang lagi. “Setelah dicek ulang, cukup untuk 20 lubang,” bebernya.
Thamrin mengatakan, untuk opsi pemindahan area pemakaman, pihaknya sudah mencari lokasi di kawasan Gunung Panjang. Namun belum pasti.
Tapi jika kondisinya sudah tidak memungkinkan, maka akan dilakukan pemindahan ke area yang lebih luas. Sedangkan di lokasi saat ini, posisinya sudah tidak memungkinkan.
“Intinya, kalau dipaksakan di lokasi saat ini (Jalan Bukit Ria, red) akan bahaya. Memang opsinya harus pindah, tapi masih dalam tahap pembicaraan,” pungkasnya. (hmd/udi)