TANJUNG REDEB – Berbeda dengan sapi, permintaan pemotongan ayam tahun lalu di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Pemotongan Hewan (RPH) justru lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2019.
Selama 2020 disebut Kepala UPT RPH Nanang Ardiansyah, sebanyak 956.802 ekor ayam yang dipotong di RPH. Sedangkan di tahun 2019, angkanya hanya mencapai 880.122 ekor.
Jumlah itu pun katanya sudah melampaui target tahunan mereka di tahun 2020, yakni 866.667 ekor ayam. “Untuk target yang diberikan telah terlampaui, bahkan dengan selisih 99.135 ekor. Adapun pemasukan yang kami terima tahun lalu senilai Rp 144,870.300,” ujarnya belum lama ini.
Menurutnya, masih cukup tingginya permintaan pemotongan ayam meski di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi virus Corona tahun lalu, karena harga ayam lebih ekonomis dibandingkan sapi sehingga masih banyak dipilih masyarakat untuk dikonsumsi.
Sambung Nanang, berbeda dengan sapi maupun kambing, ayam yang dipotong di UPT RPH mayoritas milik peternak lokal. Adapun pihaknya hanya sekadar melakukan pemotongan saja.
“Kalau dirata-ratakan, 21 penjagal di sini itu bisa memotong hingga 23.100 ekor per bulannya. Semoga target untuk tahun ini bisa tercapai kembali, baik pemotongan ayam maupun hewan lainnya,” pungkasnya. (*/adf)