Pasien Meninggal Bertambah Jadi 43 Kasus

- Rabu, 10 Februari 2021 | 17:02 WIB
KASUS KEMATIAN COVID: Tim saat akan mengantarkan jenazah pasien Covid-19 yang meninggal dunia ke Pemakaman Covid-19, Selasa (9/2).
KASUS KEMATIAN COVID: Tim saat akan mengantarkan jenazah pasien Covid-19 yang meninggal dunia ke Pemakaman Covid-19, Selasa (9/2).

KASUS Covid-19 di Kabupaten Berau belum juga melandai. Dari rilis harian Dinas Kesehatan Berau, Selasa (9/2), terdapat tambahan 64 kasus terkonfirmasi Covid-19. Sementara sebanyak 47 kasus selesai isolasi.

Selain penambahan kasus terkonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, menyebutkan kasus kematian Covid-19 juga bertambah menjadi 43 kasus setelah dua hari terakhir, terdapat tiga pasien Covid-19 meninggal dunia. 

Dia menyebutkan, pasien meninggal dunia yakni Berau 2510, warga Tanjung Redeb yang merupakan kasus transmisi lokal. Berau 2510 meninggal dunia Selasa (9/2) sekitar pukul 06.22 Wita di ruang isolasi RSUD dr Abdul Rivai. Di hari yang sama, pasien dengan kode Berau 2572 yang merupakan warga Tanjung Redeb, kasus transmisi lokal meninggal dunia pada pukul 08.15 Wita di ruang isolasi RSUD. 

“Gejala kedua pasien sudah berat. Tim medis di RSUD telah berupaya dan memberikan bantuan pernapasan melalui oksigen. Namun mengalami gagal napas,” jelasnya.

“Sehari sebelumnya (Senin-8/2), satu pasien dengan kode Berau 2729 juga meninggal dunia. Hari ini (kemarin, Red) ada tambahan dua,” imbuhnya.

Dikatakannya, angka kasus kematian Covid di Kabupaten Berau tahun ini meningkat drastis. Hingga 9 Februari, kasus kematian sudah menyentuh angka 43 kasus. Sementara total kasus terkonfirmasi mencapai 2.797 kasus, dan masih menjalani perawatan 454 kasus. 

Melihat kondisi ini, lanjutnya, sudah seharusnya masyarakat lebih waspada dan tidak melonggarkan protokol kesehatan. “Saat ini kasus transmisi lokal masih menjadi momok.Saya harap agar masyarakat jujur. Jika ada gejala segera lapor jangan sampai terlambat,” katanya.

Ia mengatakan, banyaknya transmisi lokal saat ini dikarenakan pola hidup masyarakat yang juga ikut berubah. Jika awal munculnya kasus Covid-19 masyarakat benar-benar takut keluar rumah, namun saat ini masyarakat menganggap Covid-19 ini hal yang biasa. 

“Masih ada saja yang suka nongkrong atau berkumpul tanpa protokol kesehatan, seperti memakai masker. Akhirnya tidak sadar terpapar. Pulang membawa virus, keluarga di rumah ikut terpapar,” pungkasnya. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X