Usulkan Rp 26 M Untuk Kegiatan Vaksinasi

- Kamis, 11 Februari 2021 | 10:25 WIB
VAKSINASI COVID: Program vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Berau sudah berjalan sejak Januari. Untuk kegiatan vaksinasi Covid-19 Dinkes Berau membutuhkan anggaran Rp 26 miliar.
VAKSINASI COVID: Program vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Berau sudah berjalan sejak Januari. Untuk kegiatan vaksinasi Covid-19 Dinkes Berau membutuhkan anggaran Rp 26 miliar.

TANJUNG REDEB - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau membutuhkan anggaran sebesar Rp 58 miliar untuk penanganan Covid-19 tahun ini. Namun anggaran yang diusulkan kepada bupati Berau baru Rp 32 miliar.

“Pada rapat Senin (8/2) lalu, kami baru mengajukan sebesar Rp 32 miliar untuk penanganan Covid-19 tahun ini. Angka tersebut belum termasuk kebutuhan operasional kegiatan vaksinasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, Rabu (10/2).

Menurutnya, anggaran yang diajukan sebesar Rp 32 miliar itu untuk pengadaan alat PCR (Polymerase Chain Reaction) dan kegiatan lainnya. Sementara untuk kegiatan vaksinasi, pihaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp 26 miliar. Dana itu untuk operasional, seperti honor tenaga kesehatan yang terlibat dalam kegiatan vaksinasi dan tim keamanan yang mengawal kegiatan. Selain itu, akomodasi dan konsumsi petugas vaksinasi juga menjadi tanggung jawab Dinkes Berau.

“Memang vaksinnya gratis. Tapi honor, akomodasi, dan konsumsi tenaga kesehatan dan petugas menjadi tanggungan kami,” katanya.

Dikatakannya, untuk honor tenaga kesehatan dan petugas, pihaknya memperhitungkan selama 10 bulan. “Tapi kami lihat perkembangannya, apakah disetujui 10 bulan atau 6 bulan. Makanya masih kami lakukan perhitungan. Kan belum angka pasti,” lanjutnya.

Jika anggaran yang diusulkan disetujui, setiap nakes yang terlibat kegiatan vaksinasi akan menerima honor Rp 2 juta. Honor itu di luar gaji mereka menangani pandemi Covid-19. Apalagi untuk kegiatan vaksinasi ini para nakes kebanyakan harus jemput bola. 

Sementara untuk tahapan vaksinasi, lanjut Iswahyudi, sudah berjalan sejak Januari lalu yang dimulai dari pimpinan daerah dan Forkopimda. Kemudian dilanjut untuk tenaga kesehatan. Sementara vaksinasi untuk pelayan publik, diperkirakan akan dimulai Maret mendatang. “Kalau vaksinasi untuk masyarakat umum masih lama waktunya,” ujarnya. 

Dia menambahkan, saat ini vaksinasi untuk lanjut usia yang masuk kategori nakes juga sedang berjalan. Namun tidak semua dilakukan vaksinasi karena faktor kesehatan dan serta alergi. “Yang divaksin sekarang lansia nakes. Lansia umum belum dilakukan,” pungkasnya. 

Seperti diketahui, pemerintah Kabupaten Berau tahun ini membutuhkan anggaran sekitar Rp 127 miliar untuk penanganan Covid-19. Angka ini meningkat dibanding tahun 2020 yang hanya digelontorkan Rp 96 miliar. Hal ini terungkap saat rapat pembahasan anggaran penanganan Covid-19 tahun 2021 yang dipimpin Bupati Berau, Senin (8/2).

Bupati Berau, Agus Tantomo, mengatakan bahwa anggaran sebesar Rp 127 miliar itu diusulkan tiga instansi yang terlibat menangani Covid-19. Yakni Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai. “Masing-masing mengusulkan anggaran sesuai kebutuhan,” kata Agus Tantomo.

Dikatakannya, Dinas Kesehatan mengajukan anggaran sebesar Rp 32 miliar. Anggaran ini hanya untuk pengadaan alat PCR. Usulan ini menurutnya wajar. Pasalnya, saat ini alat PCR hanya ada di klinik swasta. Sementara di rumah sakit hanya ada alat Tes Cepat Molekuler. Kondisi ini jadi kendala untuk melakukan tracing terhadap kontak erat pasien terkonfirmasi.

Dia melanjutkan, anggaran yang dibutuhkan Dinas Kesehatan kemungkinan masih bertambah, mengingat belum termasuk kebutuhan kegiatan vaksinasi. “Itu angka minimal. Belum masuk untuk kegiatan vaksinasi. Jadi kemungkinan akan bertambah,” pungkasnya. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X