Tunggu Rekomendasi Pemerintah Pusat

- Jumat, 12 Februari 2021 | 20:24 WIB
ISWAHYUDI
ISWAHYUDI

TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau tertarik untuk mendatangkan screening Covid-19, GeNoSe. Namun, terbatasnya jumlah produksi buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta itu, menjadi kendala untuk mendatangkannya ke Kabupaten Berau.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi, GeNoSe merupakan alat yang bagus untuk  screening Covid-19. Hanya saja ia menyebut, jumlah persediaan alat GeNose C19 yang tidak banyak menjadi permasalahan saat ini.

“Untuk harga yang saya dapat kurang lebih Rp 60 juta. Cuman alat itu hanya diproduksi di satu tempat, serta kita (Pemkab, red) juga belum mendapatkan acuan dari Pemerintah Pusat,” ujarnya kepada Berau Post.

Karena itu, apabila Pemkab Berau disebutnya telah mendapat rekomendasi untuk membeli GeNoSe. Maka pihaknya akan segera melakukan pengajuan. 

“Kita juga mencari petunjak dari pusat seperti apa, dan alat itu sangat baik untuk dilakukan screening Covid-19 diawal,” katanya.

Apalagi menurutnya, alat tersebut juga efektif jika dipakai sebagai alat deteksi kepada masyarakat secara luas. “Kita tunggu ke depannya seperti apa. Jika di buat untuk massal, maka tidak menutup kemungkinan akan kita ambil,” tandasnya. 

Sebelumya Bupati Berau, Agus Tantomo mengusulkan alat pendeteksi Covid-19 besutan para ahli Universitas Gadjah Mada (UGM) yakni GeNose agar tersedia di Bandara Kalimarau. Karena merupakan pintu masuk di Kabupaten Berau.

Tak hanya di Bandara Kalimarau, ia juga menyarankan agar GeNoSe ditempatkan di setiap pintu masuk destinasi wisata di Bumi Batiwakkal. “Jika memang tersedia, tentu akan kita beli juga,” ujarnya belum lama ini.

Sebagaimana hasil uji coba disebutnya, GeNose memiliki akurasi yang cukup baik. Dengan kecepatan deteksi yang hanya mengandalkan embusan nafas seseorang. Biaya operasionalnya juga cukup murah.

“Berau tentu sangat membutuhkan alat itu (GeNose, red). Tapi sementara ini alat itu belum banyak diproduksi,”sambung Agus.

Untuk diketahui, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) menyerahkan satu unit alat pendeteksi Covid-19, GeNose, kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Hal ini diharapkan menjadi awal dari kebangkitan ekonomi negara dari sektor pariwisata.

"Kami berterima kasih kepada Kemenparekraf yang mempercayai GeNose sebagai bagian dari upaya revitalisasi sektor pariwisata," kata Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro,.

Pemberian GeNose pun disambut baik oleh Menparekraf, Sandiaga Uno. Baginya, inovasi health teknologi dari pakar UGM ini memang sangat dibutuhkan selain penerapan protokol kesehatan. (aky/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X