TANJUNG REDEB – Kelurahan Sambaliung cukup serius menjadikan Tepian Sambaliung sebagai wisata dalam kota. Upaya ini dibuktikan dengan pembenahan dan penambahan fasilitas di Tepian Sambaliung yang terus dilakukan.
Dengan bergotong-royong, Lurah Sambaliung, Didi Mulyadi mengatakan, pihaknya menambahkan fasilitas seperti tempat duduk, lampu dan cuci tangan di Tepian Sambaliung, tepatnya di depan Keraton Sambaliung dan Jamban Perangat Mangrove.
Tempat duduk yang berbahan dasar semen, ditambahkan dan disusun di depan Jembatan Mangrove tersebut. Terdapat 10 tempat duduk yang merupakan sumbangan dari pihak ketiga. Lampu juga dipasangi di jembatan mangrove.
“Ada juga kami sediakan tempat cuci tangan untuk protokol kesehatan (prokes),” ungkapnya kepada Berau Post.
Ke depannya, Didi mengaku akan melanjutkan pembangunan jembatan mangrove sepanjang 50 meter. Dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun, untuk jangka panjangnya, ia mengungkapkan pembangunan jembatan bisa dilakukan hingga 350 meter. Dan estimasi anggaran RP 1 miliar.
“Tergantung desain jembatan, jika semakin ribet dan unik , maka akan semakin besar anggaran yang digunakan,” katanya.
Nantinya, di jembatan mangrove juga akan dipasang gazebo. Agar masyarakat yang datang berkunjung bisa bersantai. “Selain itu, dengan pembenahan yang dilakukan, sangat berdampak kepada perekonomian masyarakat sekitar pula,” terangnya.
Didi juga menerangkan berencana menerapkan waktu kunjungan di jembatan mangrove ini. “Jam kunjungan hingga jam 11 malam. Sehingga di luar waktu tersebut, tidak ada yang boleh berkunjung. Agar mencegah terjadi hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (*/adf/arp)
