Kembali ke Habitat, Salurkan Hobi yang Terhambat

- Senin, 15 Februari 2021 | 21:24 WIB
POTENSI PEDALAMAN: Agus Tantomo di Kampung Merabu. Dalam kunjungannya itu, Agus ingin mengembangkan potensi wisata pedalaman di kampung yang masuk wilayah Kecamatan Kelay tersebut.
POTENSI PEDALAMAN: Agus Tantomo di Kampung Merabu. Dalam kunjungannya itu, Agus ingin mengembangkan potensi wisata pedalaman di kampung yang masuk wilayah Kecamatan Kelay tersebut.

Bertempat di Plenary Hall, Sempaja, Samarinda pada Rabu 17 Februari 2016 silam, Agus Tantomo dilantik sebagai Wakil Bupati Berau periode 2016-2021. Mengenakan pakaian dinas upacara (PDU), Agus yang mendampingi almarhum Muharram sebagai bupati, menerima penyematan tanda jabatan oleh Gubernur Kaltim yang kala itu masih dijabat Awang Faroek Ishak. Momen itu akan selalu membekas. Karena menjadi awal perubahan bagi seorang Agus Tantomo yang dipaksa untuk meninggalkan ‘habitatnya’ untuk sementara. 

 

ARTA KUSUMA YUNANDA, Tanjung Redeb

 

Mengemban amanah sebagai wakil bupati hingga bupati di sisa masa jabatannya, memang bukan awal karier politik baginya. Jauh sebelumnya di tahun-tahun awal reformasi, Agus sudah mengemban amanah sebagai wakil rakyat di DPRD Kaltim periode 1999-2004. Saat itu, dia menjadi wakil Berau melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Padahal sebelumnya, Agus baru kembali ke Indonesia, setelah menyelesaikan studi program magister bisnis di salah satu universitas ternama Australia. 

“Makanya saya sebut terjun ke dunia politik ini takdir,” katanya saat berbincang santai dengan rekan-rekan media di kediaman pribadinya, Sabtu (13/2).

Diakuinya, terjun ke dunia politik juga tidak sepenuhnya direstui keluarga besarnya. Dalam perbincangan santai sambil menikmati hidangan makam malam tersebut, Agus menyebut terjun ke dunia politiklah yang mengharuskannya meninggalkan sementara ‘habitatnya’. Habitat yang dimaksudnya adalah pengembangan bisnis yang sudah turun-temurun diwariskan keluarganya. “Apalagi pendidikan saya S2 bisnis,” ujarnya.

Makanya, karena jalan yang disebutnya sebagai takdir untuk berpolitik, membuatnya harus meninggalkan bisnis yang sudah dikembangkannya. Apalagi ketika menjabat sebagai wakil bupati, semua bisnis yang dikelolanya langsung ditinggalkan. Agus mengaku sempat ditunjuk Gubernur Kaltim sebagai Direktur Utama Badan Pelaksana Pengelola Kompleks Olahraga Sempaja (BPPKOS), Samarinda. Memegang perusahaan yang menjadi supplier untuk pabrik kertas Kiani Kertas di Mangkajang, hingga mengembangkan bisnis properti, sesuai spesifikasi gelar master bisnis yang disandangnya. “Makanya setelah menjabat wakil bupati, bisnis yang menjadi habitat saya harus saya tinggalkan,” katanya.

Selain tak memikirkan lagi bisnis-bisnisnya, Agus juga harus mengurangi hobi traveling-nya. Agus sudah tidak punya waktu untuk mengeksplor keindahan alam dari berbagai belahan dunia. Sebab sebelumnya, Agus mengaku sudah menjelajahi 37 negara, baik di Asia, Amerika, hingga Eropa. “Jalan-jalan memang hobi saya,” katanya.

Selama menjabat sebagai kepala daerah, Agus memang pernah mengajukan cuti untuk terbang ke London, Inggris. Namun bukan untuk jalan-jalan, melainkan untuk mengantar putra sulungnya mengenyam pendidikan di negeri Ratu Elizabeth tersebut. 

Walau memiliki banyak keterbatasan, suami Fika Yuliana ini tetap bisa menyalurkan hobi travelingnya. Tapi sasaran perjalanannya harus diubah. Jika biasanya menjelajahi keindahan di berbagai belahan dunia. Selama menjadi kepala daerah, Agus menyalurkan hobi jalan-jalannya untuk menjelajahi pelosok-pelosok kampung di Bumi Batiwakkal. Sekaligus untuk memantau perkembangan pembangunan di kampung dan menggali potensi yang bisa dikembangkan di kampung tersebut. “Alhamdulillah tetap bisa jalan-jalan,” ujarnya.

Walau terjun ke politik dianggapnya sebuah takdir, bukan berarti Agus Tantomo tidak total dalam menjalankannya. Mengemban amanah masyarakat, Agus tak pernah gegabah dalam mengambil kebijakan. Karena sebuah kebijakan kepala daerah, berkaitan langsung dengan hajat hidup masyarakat yang dipimpinnya.  

Dalam satu periode kepemimpinannya, Agus mengakui banyak suka-duka yang telah dilaluinya. Namun satu hal yang paling membuatnya bahagia, adalah ketika keputusan yang diambilnya sebagai kepala daerah berujung senyuman bahagia oleh masyarakat Bumi Batiwakkal. “Suka-duka banyak sekali. Yang pasti, menjadi pejabat daerah, banyak protokol yang membatasi kebiasaan-kebiasaan kita sebelumnya,” ungkapnya.  

Kini, masa jabatannya hanya tinggal beberapa hari saja. Dirinya sudah memiliki banyak rencana, khususnya kembali ke ‘habitat’ aslinya sebagai seorang pebisnis. Sekaligus melanjutkan kembali hobinya yang tertunda, untuk menjelajahi tempat-tempat indah di belahan dunia. “Rencana saya yang paling dekat setelah tidak menjabat, saya akan pergi berburu dulu. Baru mau ke Amerika untuk mengantar anak sekolah di sana,” ujarnya. (bersambung/har) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X