TANJUNG REDEB – Jabatan Agus Tantomo sebagai bupati Berau resmi berakhir Rabu (17/2). Sebelumnya, Agus Tantomo yang menjabat wakil bupati dilantik sebagai bupati Berau sisa masa jabatan 2016-2021 menggantikan almarhum Muharram.
Selama 5 tahun mengabdi, Agus Tantomo membawa perubahan untuk Bumi Batiwakkal menjadi lebih baik. Salah satunya memperjuangkan sektor pariwisata yang kini makin dikenal wisatawan nusantara dan mancanegara.
Sebelum mengakhir masa tugasnya, Agus Tantomo yang menggelar ramah-tamah Selasa (16/2) lalu, sekaligus berpamitan. Dalam kesempatan itu, Agus juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Berau jika selama memimpin banyak kesalahan dan khilaf yang diperbuat. “Sebagai manusia biasa, dengan kerendahan hati, saya memohon maaf kepada masyarakat jika selama memimpin masih banyak kekurangan dan kesalahan,” kata Agus Tantomo.
Dikatakannya, setelah tidak lagi menjabat, dia akan kembali menjalani aktivitasnya sebelum terjun di dunia politik, yakni berbisnis. Ia mengaku merindukan dirinya sebagai seorang pebisnis, karena baik dari keluarga, hingga sekolahnya, mengambil jurusan bisnis. “Saya dulu itu penjaga toko, dari dulu sudah memulai bisnis. Saya akan kembali ke habitat saya,” jelas pria yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kaltim periode 1999-2004 itu.
Dalam kesempatan tersebut, pria kelahiran Berau, 26 Agustus 1968 , mengaku kangen untuk kembali melakukan bisnis setelah 5 tahun menjadi pelayan masyarakat Berau. Sehingga, bisnisnya sempat terbengkalai. Namun, ia enggan merincikan bisnis bidang apa. “Adalah, yang penting berbisnis,” ujarnya tertawa.
Meski demikian, dia mengaku akan tetap peduli dengan Berau dan bersedia ikut berkontribusi membantu Pemkab Berau membangun Bumi Batiwakkal. Agus yang sejak dahulu peduli terhadap lingkungan mengaku juga akan terus menjaga kelestarian alam di Bumi Batiwakkal. Termasuk hobinya yakni menyelam. Ia mengaku, sudah lama tidak bertemu dengan alam bawah laut. “Ya menyelam juga akan tetap saya lakukan,” tuturnya.
Diketahui, Agus Tantomo meraih penghargaan dari aktivis lingkungan di Eropa. International Sea Turtle Conservation Award 2020 diberikan kepada Agus Tantomo atas dedikasinya melawan eksploitasi penyu. “Saya nyatakan perang terbuka jika ada yang berani mengambil sisik ataupun telur penyu dari Berau,” pungkasnya. (hmd/har)
