PROKAL.CO,
TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Masrani, membenarkan foto dan video seorang pria mengangkat penyu hijau yang beredar di media sosial berlokasi di Kabupaten Berau.
“Lokasinya sudah kami ketahui. Itu di Pulau Derawan (Kecamatan Pulau Derawan) dan Kaniungan Besar (Kecamatan Bidukbiduk),” kata Masrani, kemarin (18/2).
Dikatakannya, aktivitas wisatawan mengangkat penyu sangat tidak diperbolehkan. Pihaknya pun tidak pernah melarang siapa pun untuk berfoto dengan salah satu ikon Kabupaten Berau tersebut. Namun ada etika, seperti menjaga jarak minimal satu meter dari penyu. “Tidak boleh memegang, apalagi mengangkat (penyu). Artinya sudah melanggar,” tegasnya.
Dikatakannya, pemandu wisata yang membawa wisatawan tersebut diduga berasal dari luar Berau. Karena selama ini, pemadu wisata di Berau sudah diberi pemahaman dan paham aturan mengenai jarak aman berinteraksi dengan penyu. “Setelah kami teliti, itu bukan dari Berau. Kami menduga pemandu dari dari Tarakan. Jelas bisa menurunkan kredibilitas kita. Itu langsung disorot oleh internasional,” lanjutnya.
Agar kejadian ini tidak terulang, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perikanan, termasuk Camat Bidukbiduk dan Kepala Kampung Pulau Derawan. Dia meminta agar pihak terkait menegur jika masih ada wisatawan yang nekat memegang, apalagi mengangkat penyu yang merupakan hewan dilindungi itu. “Kami akan melakukan sosialisasi di dua lokasi wisata itu,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Bidukbiduk, Abdul Malik, mengaku kaget mendengar kabar ada wisatawan yang berani menyentuh penyu di kawasan wisata Bidukbiduk. “Itu di kawasan Kaniungan Besar. Memang biasanya jika air besar, banyak penyu berenang di sana,” katanya, kemarin (18/2).