PROKAL.CO,
GUNUNG TABUR – Pemerintah Provinsi Kaltim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 175,950 miliar, sebagai Bantuan Keuangan (Bankeu) Tahun Anggaran (TA) 2021 untuk Kabupaten Berau. Selanjutnya, alokasi bankeu tersebut harus diadministrasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau 2021, dan akan diklarifikasi Tim Bantuan Keuangan Pemprov Kaltim kepada Tim Bantuan Keuangan Pemkab Berau.
Sebelum klarifikasi yang rencananya dilakukan hari ini, Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK, melakukan peninjauan beberapa proyek yang mendapat kucuran bankeu 2020, Minggu (21/2). Peninjauan, ujar Makmur, sekaligus untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan.
Makmur memulainya dengan meninjau hasil peningkatan Jalan Punggawa Sejati di Kampung Maluang, Gunung Tabur. Saat melintasi jalan tersebut, Makmur mengaku kurang puas dengan hasil pekerjaannya. Sebab, secara kasat mata, pengaspalan jalan sepanjang 800 meter senilai hampir Rp 4 miliar tersebut, diperkirakannya tak akan bertahan lama. Selain itu, pengaspalan dilakukan terpisah, dengan ‘menghitamkan’ sepanjang 400 meter saat awal memasuki kawasan permukiman warga, dan 400 meter lainnya berada di pintu masuk lain kawasan permukiman tersebut.
“Maksud saya, jangan diputus-putus. Kalau 800 meter, langsung aja diaspal nyambung 800 meter. Ini juga saya kurang puas lihat kualitasnya, paling bertahan setahun,” katanya usai melakukan peninjauan. Walau kurang puas, Makmur juga sepakat jika Jalan Punggawa Sejati diaspal. Sebab, permukiman mulai tumbuh di kawasan tersebut.
Namun, untuk kucuran bankeu 2021, Makmur mengaku akan melakukan evaluasi. Sebab, dari 44 item kegiatan yang mendapat bankeu, Makmur lebih dulu akan melakukan klarifikasi dengan Plh Bupati Berau dan jajarannya, mengenai rencana kegiatan yang diajukan tersebut. Apakah memang sudah prioritas untuk mendapat kucuran anggaran.
“Maksud saya. Seperti jalan-jalan yang diusulkan, pemerintah kabupaten juga mengetahui mana yang pantas untuk diperbaiki. Kemudian perbaikannya juga langsung tuntas, jangan pisah-pisah. Jangan sampai ada yang diajukan, ternyata masih banyak yang lebih prioritas, namun tidak diajukan,” jelasnya.