30 Persen Wilayah Masih Blank Spot

- Selasa, 23 Februari 2021 | 20:11 WIB
BAHAS JARINGAN: Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah, memimpin rapat dengan Diskominfo terkait kawasan yang belum tersentuh jaringan internet untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.
BAHAS JARINGAN: Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah, memimpin rapat dengan Diskominfo terkait kawasan yang belum tersentuh jaringan internet untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.

TANJUNG REDEB - Pelayanan jaringan telekomunikasi di Bumi Batiwakkal -Kabupaten Berau belum merata. Khususnya di wilayah pedalaman dan pesisir. Bahkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Berau, Susila Harjaka, menyebutkan bahwa di Kabupaten Berau area blank spot masih diatas 30 persen.

Dari data yang ada, di Kecamatan Kelay ada sembilan kampung yang sama sekali belum tersentuh jaringan telekomunikasi atau masih blank spot. Di Kecamatan Segah, terdapat 4 kampung blank spot. “Memang masih cukup tinggi,” kata Harjaka, saat ditemui usai mengikuti pertemuan dengan Komisi III DPRD Berau, membahas masalah wilayah yang belum dapat jaringan internet dalam kegiatan belajar mengajar secara online, Senin (22/2).

Meskipun pada tahun lalu, lanjut Harjaka, untuk pendidikan, pihaknya telah memasang Vsat atau terminal pemancar dan penerima transmisi satelit yang tersebar di 23 lokasi, baik sekolah maupun puskesmas.

Menurutnya, untuk mengupayakan tidak ada lagi area blank spot, pihaknya akan bekerja sama dengan DPRD Berau dan juga pihak ketiga dalam hal ini perusahaan. Karena saat ini di bidang pendidikan juga membutuhkan jaringan internet untuk proses belajar mengajar.

“Iya, bisa bekerja sama dengan pihak ketiga. Karena APBD kita (Berau) terlalu kecil. Jadi berharap adanya bantuan pihak ketiga, maupun dari kampung,” jelasnya. “Kendalanya memang karena anggaran kami cukup rendah, bahkan terendah ketiga di Berau. Anggaran kami hanya cukup untuk biaya sewa dan bayar tenaga kontrak, kurang lebih Rp 2 miliar,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah, mengatakan pihaknya mendukung penuh pengadaan infrastruktur jaringan telekomunikasi di wilayah-wilayah yang masih blank spot di Kabupaten Berau. Meskipun anggaran saat ini jadi kendala, namun ia berjanji akan membawa masalah ini ke provinsi. “Anggaran saat ini memang turun. Kalau tidak bisa ter-cover di APBD Berau, akan kita usahakan dapat bantuan dari provinsi,” jelasnya.

Ia melanjutkan, untuk sementara kemungkinan akan memanfaatkan dana kampung untuk pengadaan repeater, dengan anggaran mencapai Rp 300 hingga Rp 400 juta. Sari mengatakan, akan mencoba berkolaborasi dengan semua sektor agar jaringan telekomunikasi di Berau bisa menyentuh seluruhnya.

“Di anggaran 2021 coba kita data kembali, mana yang bisa selesai dalam waktu dekat dengan pengadaan repeater. Kami juga akan berjuang sampai ke provinsi supaya dapat bantuan,” jelasnya.

Dia mengatakan, dari hasil pertemuan dengan Diskominfo, diketahui untuk Kampung Teluk Sumbang di Kecamatan Bidukbiduk dan Kampung Payung-Payung di Kecamatan Maratua, kemungkinan akan dibantu provinsi untuk pembangunan tower telekomunikasi dengan menelan anggaran Rp 1,8 miliar per tower. “Informasinya tahun depan,” pungkasnya. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB
X