Tanpa Gejala, Madri Pani Isolasi Mandiri

- Jumat, 26 Februari 2021 | 20:29 WIB
SEBELUM TERPAPAR: Ketua DPRD Berau, Madri Pani, saat melakukan penyuntikan vaksin Covid-19 dosis kedua, beberapa hari lalu. Madri Pani saat ini menjalani isolasi setelah dinyatakan terpapar Covid-19.
SEBELUM TERPAPAR: Ketua DPRD Berau, Madri Pani, saat melakukan penyuntikan vaksin Covid-19 dosis kedua, beberapa hari lalu. Madri Pani saat ini menjalani isolasi setelah dinyatakan terpapar Covid-19.

TANJUNG REDEB – Ketua DPRD Berau, Madri Pani, dikabarkan terkonfirmasi Covid-19. Madri yang tercatat dengan kode pasien Berau 3266 dinyatakan terkonfirmasi positif pada Rabu (24/2), setelah sehari sebelumnya melakukan rapid antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Mengetahui hasil rapid antigen dan PCR positif, Madri Pani mengaku heran bisa terpapar Covid-19. Sebab, ia merasa tidak ada perjalanan keluar daerah ataupun kontak erat dengan pasien terkonfirmasi. Terlebih dirinya sudah menerima vaksin Covid-19 sebanyak dua kali. “Saya tidak pernah ke mana-mana,” katanya, saat dikonfirmasi, Rabu (24/2).

Bahkan sebelum melakukan rapid antigen, lanjut Madri, dirinya sempat makan siang bersama keluarga dan masih bisa merasakan makanan maupun mencium bau. Hal ini membuktikan bahwa indra perasa dan penciumannya masih berfungsi baik.

“Kemarin itu rencananya mau berangkat. Makanya rapid antigen. Tapi hasilnya positif,” ujarnya. “Saya bingung terpapar di mana. Saya kan sudah vaksin, pakai masker, minum vitamin,” lanjutnya.

Dikatakannya, setelah dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, dirinya langsung melakukan isolasi mandiri sesuai arahan dokter Spesialis Paru, karena masuk kategori pasien tanpa gejala. “Karena termasuk orang tanpa gejala (OTG), makanya disarankan isolasi mandiri. Sekarang ini saya tidak merasakan gejala apapun. Masih bisa mencium bau dan merasakan makanan,” jelasnya.

Madri Pani pun berpesan agar masyarakat tetap menjaga imun tubuh dan disiplin protokol kesehatan. Sebab, meski dirinya yang merasa sudah hati-hati dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, namun masih bisa terpapar Covid-19. “Saya ingatkan masyarakat tetap waspada. Karena belum ada jaminan meskipun sudah divaksin bebas dari Covid-19,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi, seseorang yang sudah divaksin Covid-19 tidak menutup kemungkinan bisa terpapar dari Covid-19. Sebab saat ini belum ada kajian terkait dengan orang yang divaksin bisa kebal terhadap virus tersebut. “Vaksin ini meningkatkan imun tubuh. Tapi kalau imunnya turun, bisa terpapar,” katanya, Kamis (25/2).

Ia melanjutkan, ada beberapa faktor penyebab seseorang meskipun sudah divaksin namun tetap terpapar. Misalnya, vaksin yang disuntikkan ke tubuh membutuhkan waktu untuk penyesuaian dengan tubuh. “Untuk kasus Berau 3266, dia disuntik vaksin baru sembilan hari lalu. Kemungkinan masih penyesuaian,” jelas Iswahyudi.

Selain itu, lanjutnya, dari 100 persen, hanya sekitar 65 persen yang divaksin kebal akan virus.“Vaksin ini meningkatkan imun, namun bertahap,” lanjutnya. “Kemungkinan Berau 3266 kecapekan, sehingga kondisi imun turun,” imbuhnya.

Iswahyudi menambahkan, kondisi kesehatan terkini pasien Berau 3266 sangat baik, sehingga hanya melakukan isolasi mandiri. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X