TANJUNG REDEB – Sejak beberapa pekan terakhir aktivitas di Dermaga Wisata Sanggam terpantau sepi. Tak banyak masyarakat atau wisatawan yang hilir-mudik di dermaga depan Taman Sanggam ini.
Kepala Unit Dermaga Wisata Sanggam, Syamsuddin mengatakan, sepinya masyarakat yang memanfaatkan transportasi air ini, sudah berlangsung sejak beberapa pekan terakhir. Bahkan, pihaknya juga telah melakukan pembatasan keberangkatan. Dengan hanya memperbolehkan satu satu keberangkatan speedboat ke Pulau Maratua.
"Kecuali carteran bisa saja. Karena kalau carteran itu masyarakat ada keperluan khusus," ujarnya.
Penerapan protokol kesehatan di speedboat juga rutin dipantau pihaknya. Jumlah penumpang dibatasi dengan tingkat keterisian penumpang, hanya 70 persen dari kapasitas speedboat.
Adanya pembatasan jumlah penumpang ini, menurut Syamsudin menjadi penyebab sepinya pemanfaatan speedboat di Dermaga Wisata Sanggam. Ditambah cuaca buruk dengan gelombang tinggi terjadi di sekitaran perairan Berau.
“Dampak dari cuaca buruk ini menyebabkan jadwal keberangkatan speedboat kerap kali diundur. Bahkan ditunda di hari berikutnya,” tuturnya.
Karena itu pula, pihaknya rutin berkoordinasi dengan pihak dermaga di Kecamatan Maratua, sebelum melakukan keberangkatan.
"Tapi rata-rata itu cuaca bergelombang terjadi dari pagi hingga siang hari. Jika siang hari sudah tenang, maka speedboat sudah bisa diberangkatkan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BMKG Berau, Tekat Sumadi mengungkapkan, puncak dari fenomena La Nina sebenarnya telah usai sejak pertengahan Februari lalu. Namun, efek dari fenomena tersebut masih ada, karena diprediksi akan berakhir pada April mendatang.
"Jadi kami minta masyarakat yang beraktivitas di perairan, agar memperhatikan informasi perkembangan cuaca," singkatnya. (*/uga/arp)