TANJUNG REDEB – Proses pembelajaran di sekolah, hingga saat ini masih dilakukan secara daring (dalam jaringan). Tak terkecuali di SMK Ma'arif NU.
Dikatakan Kepala SMK Ma’arif NU Suardi, sudah hampir satu tahun pihaknya memberlakukan pembelajaran secara daring.
Namun dengan pembelajaran daring di sekolahnya, masih terus menuai persoalan. Terutama mengenai kegiatan praktik lapangan maupun persoalan jaringan. Makanya, tiap bulan, dirinya bersama guru-guru dan staf, rutin menggelar evaluasi mengenai sistem pembelajaran daring kepada siswa.
"Tapi di antara semua kendala, yang paling banyak itu karena jaringan internet yang yang terkadang menyulitkan siswa. Terutama yang rumahnya bukan di sekitar Tanjung Redeb dan memang sulit mendapat jaringan internet," ujarnya.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya, maka disepakati untuk meminta seluruh siswa yang akan mengikuti ujian semester dan ujian akhir, agar bisa berada di Tanjung Redeb selama pelaksanaan ujian. Sehingga, tidak ada lagi alasan kesulitan mendapatkan jaringan internet, saat pelaksanaan ujian yang rencananya digelar bulan ini.
Sementara untuk siswa yang tidak memiliki perangkat elektronik, baik handphone maupun laptop, diwajibkan untuk mengikuti ujian di sekolah secara langsung.
"Namun tetap harus dibatasi, setiap kelas maksimal hanya lima orang saja," katanya.
Pihaknya melalui para wali kelas, sudah menghubungi orangtua siswa, untuk mempersiapkan mengikuti ujian.
"Jadi setelah kami hubungi, namun saat pelaksanaan ujian nanti ada yang tidak bisa ikut, terpaksa kami alfa dan itu akan menjadi bahan pertimbangan untuk mendapatkan nilai," pungkasnya. (*/uga/udi)