Vaksinasi Tahap Dua untuk Pelayan Publik dan Lansia, Sasar 2 Ribu Penerima

- Sabtu, 6 Maret 2021 | 20:50 WIB
DISUNTIK: Vaksinasi Covid-19 tahap dua di Kabupaten Berau berlanjut (5/3), yang menyasar ratusan pelayan publik, seperti pegawai pemerintahan, anggota TNI, wartawan, dan pedagang pasar.
DISUNTIK: Vaksinasi Covid-19 tahap dua di Kabupaten Berau berlanjut (5/3), yang menyasar ratusan pelayan publik, seperti pegawai pemerintahan, anggota TNI, wartawan, dan pedagang pasar.

TANJUNG REDEB - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap dua di Kabupaten Berau telah dimulai sejak Selasa (2/3) lalu. Pada tahap dua ini, Pemerintah Kabupaten Berau menerima 250 vial vaksin Covid-19 dengan target sasaran 2 ribu pelayan publik dan masyarakat lanjut usia (lansia).

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, mengatakan bahwa vaksinasi tahap dua telah dimulai yang menyasar pelayan publik dan lansia. Pada hari pertama, vaksinasi menyasar anggota TNI yang sampai saat ini masih berlangsung. Kemudian hari kedua, menyasar anggota Polres Berau, Kejaksaan Negeri Berau, dan Pengadilan Negeri Berau. Sementara hari ketiga, vaksinasi menyasar pelayan publik di sejumlah instansi pemerintahan dan pedagang di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD).

Sedangkan Jumat (5/3), kegiatan vaksinasi kembali menyasar pegawai dari sejumlah instansi pemerintahan, atlet, anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Berau, dan puluhan wartawan, yang dipusatkan di Balai Mufakat, Tanjung Redeb. “Sasaran kita untuk tahap dua ini minimal 2 ribu pelayan publik dan lansia. Tapi masih bisa bertambah jika vaksin yang ada sekarang masih bisa digunakan, sehingga bisa lebih dari 2 ribu sasaran,” jelas Iswahyudi, kemarin.

“Untuk jumlah vaksin yang ada sekarang sebanyak 250 vial. Satu vial bisa digunakan minimal 8 orang, jadi tergantung mengambilnya,” imbuhnya.

Vaksinasi tahap dua ini lanjutnya, menyasar 13 kelompok. Yakni pendidik, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, keamanan, pelayan publik lainnya, transportasi publik, atlet, pekerja media, pariwisata, dan pedagang pasar.

Khusus wartawan, kata Iswahyudi, belum semua bisa disuntik vaksin karena jumlah vaksin yang tersedia terbatas dan dibagi dengan puluhan kelompok masyarakat. Namun ia memastikan semua pekerja media akan menerima vaksin secara bertahap. 

“Untuk jumlah vaksinasi wartawan ini kami koordinasi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Berau untuk meminta nama-nama wartawan yang prioritas divaksin pada tahap dua ini. Dari data ada 20 orang,” jelas Iswahyudi. “Karena para wartawan ini selalu berjumpa dengan orang, maka tidak menutup kemungkinan bisa terpapar Covid-19. Untuk menekan kejadian itu, maka sebagian wartawan kami vaksin agar bisa menjaga kekebalan tubuhnya,” lanjut Iswahyudi.

Sebelumnya, Ketua PWI Berau, Abdul Azis Sakti mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau. Menurutnya program ini sudah sangat tepat mengingat wartawan adalah profesi yang dianggap rawan terpapar. 

“Itu bagus, artinya wartawan itu kelompok yang sangat rentan terpapar, sehingga betul saja itu misalnya pemkab masukan teman-teman wartawan sebagai sasaran dan menjadi prioritas, karena wartawan ini ke mana-mana sesuai tuntutan tugas,” ungkapnya.

Melihat mobilitas wartawan yang aktif di lapangan, berinteraksi dengan banyak orang, narasumber berbagai kalangan tentu dinilai sangat rawan tertular covid-19. Azis juga mengapresiasi perhatian Pemkab Berau terhadap awak media yang ada sehingga diprioritaskan untuk mendapatkan jatah vaksin meskipun baru 20 orang saja. 

Di tempat terpisah, vaksinasi bagi pedagang di Pasar Sangam Adji Dilayas juga masih berlangsung kemarin. Ada 80 pedagang disuntik vaksin dari 210 sasaran. Kepala Sub Bagian TU Pasar SAD, Rising, mengatakan, pada hari pertama, tidak cukup waktu untuk melakukan vaksinasi terhadap 210 penerima yang terdaftar, sehingga dilanjutkan pada Jumat (5/3).

Menurutnya, sejauh ini kegiatan pelaksanaan vaksinasi yang diadakan di Pasar SAD cukup baik. Karena pihak Puskesmas telah menyiapkan alat-alat yang lengkap guna mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.

Namun, Rising cukup kecewa dengan beberapa penerima vaksinasi yang sudah terdaftar namun kurang kooperatif. Pasalnya dari mereka masih ragu, padahal sudah terdaftar. “Karena itu kemarin ada beberapa yang digantikan,” katanya.

Pergantian peserta vaksinasi dilakukan secara sukarela, dengan tahapan, peserta yang menggantikan wajib membawa KTP dan melakukan pendaftaran ulang.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X