TANJUNG REDEB - Pembangunan Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur sampai saat ini masih terus dilakukan. Pembangunan venue utama Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022 tersebut sudah dikucur anggaran tahun jamak atau multiyears sebesar Rp 51,9 miliar.
Namun, pembangunan stadion saja tidak cukup, karena harus diikuti dengan pembangunan akses menuju stadion. Persoalannya, anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 51,9 miliar itu tidak mencukupi jika termasuk membangun jalan. “Tidak mungkin membangun stadion hanya membutuhkan anggaran sebesar Rp 51,9 miliar. Kalau dilihat, ini membutuhkan ratusan miliar,” ujar Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK, saat meninjau progres pembangunan stadion mini tersebut, Sabtu (6/3).
Terkait persoalan anggaran itu, Makmur mengaku tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, pemerintah provinsi hanya sebagai penopang melalui bantuan keuangan provinsi. Yang berperan saat ini, kata dia, adalah bupati selaku kepala daerah. “Jika membangun seperti ini (stadion) perlu ada penataan. Perencanaannya harus betul-betul diseriusi, karena ini adalah bangunan yang akan digunakan selamanya,” jelasnya.
Selain itu, karena bangunan stadion dekat dengan perkampungan, maka Makmur meminta kepada pemerintah kabupaten agar memperhatikan masyarakat sekitar. Artinya, jika ada lahan masyarakat yang terdampak, harus betul-betul diperhitungkan penggantiannya. “Selama ini pikiran masyarakat jika diganti oleh pemerintah akan rugi. Saya meminta agar hal itu tidak terjadi, sehingga pembangunan tidak ada hambatan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan (Bapelitbang) Berau, Agus Wahyudi, mengatakan pembangunan stadion mini di Teluk Bayur harus diikuti dengan pembangunan jalan menuju stadion. “Anggaran untuk pembangunan stadion memang sudah dipersiapkan, tapi untuk jalan masuknya lagi. Karena (pembangunan jalan, Red) tidak masuk dalam proyek multiyears,” katanya.
Dirincikan, pembangunan akses utama menuju stadion membutuhkan anggaran sebesar Rp 10 miliar. Sementara tahun ini, pembangunan jalan masuk menuju stadion hanya dianggarkan sebesar Rp 2,5 miliar dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemprov Kaltim.
Namun, dari evaluasi alokasi Bankeu Pemprov Kaltim 2021, juga ada anggaran sebesar Rp 5 miliar yang dialokasikan untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (Popprov) 2021, yang bisa dialihkan untuk menambah kebutuhan anggaran pembangunan jalan stadion. Sebab, Berau yang ditunjuk sebagai tuan rumah Popprov 2021, sudah memastikan mundur. Karena sangat riskan jika memaksakan pelaksanaan event olahraga tersebut di tengah kondisi Pandemi Covid-19.
“Jadi sudah ada anggaran Rp 2,5 miliar, kemudian suntikan dari Bankeu untuk Popprov Rp 5 miliar, kita alihkan. Jadi total Rp 7,5 miliar. Masih minus Rp 2,5 miliar,” jelasnya.
Ia mengatakan, pembangunan jalan masuk lingkar stadion memang wajib dibangun. Menurutnya, tidak ada satupun stadion yang dibangun tanpa jalur masuk. Selain itu, dengan dibangunnya jalur masuk ke stadion, juga bisa digunakan untuk olahraga masyarakat dan arena road race di Berau.
Hal itu, lanjut Agus, sekaligus untuk menggantikan rencana pembangunan sirkuit permanen yang batal, karena pertimbangan minimnya event balap nasional digelar di Berau. “Jadi lebih baik, stadion mini digabung dengan arena race, anggaran juga tidak terlalu besar,” beber Agus Wahyudi.
Ia melanjutkan, proyek pembangunan stadion mini, sudah berjalan mulai tahun lalu, dan ditargetkan selesai tahun ini. Tapi belum termasuk penyelesaian akses masuknya. “Masih sempat. Porprov Kaltim tahun 2022,” pungkasnya (aky/har)
