Berhasil Kembangkan Pertanian di Kampung Sendiri

- Senin, 8 Maret 2021 | 20:04 WIB
PERTANIAN ORGANIK: Suharman dan rekannya, makin bersemangat mengembangkan lahan pertanian di kampungnya, karena telah mendapatkan banyak pengetahuan setelah mengikuti program TLF gelaran Berau Coal dan YDBBC.
PERTANIAN ORGANIK: Suharman dan rekannya, makin bersemangat mengembangkan lahan pertanian di kampungnya, karena telah mendapatkan banyak pengetahuan setelah mengikuti program TLF gelaran Berau Coal dan YDBBC.

Dengan sebaran lahan yang masih sangat luas, Berau masih menyimpan potensi di dunia pertanian. Potensi itulah yang sedang digarap PT Berau Coal dengan terlebih dahulu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) muda-mudi Bumi Batiwakkal.

SUMARNI, Tanjung Redeb

KOMITMEN PT Berau Coal dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM), khususnya muda-mudi Bumi Batiwakkal, terus diwujudkan. Termasuk di bidang pertanian, dengan memberikan kesempatan kepada muda-mudi Berau mengikuti pelatihan pertanian organik The Learning Farm (TLF), yang digelar PT Berau Coal melalui Yayasan Dharma Bakti Berau Coal (YDBBC).  

Suharman, jadi salah satu pemuda yang beruntung pernah mengikutinya. Pria asal Kampung Seramut, Sambaliung, yang lahir tahun 1996 itu, telah sukses menerapkan ilmu bertani di lahan kampungnya sendiri, hingga ke kampung-kampung lainnya.

Sebelum mengikuti TLF, Suharman mengaku hanya tahu cara bertani seperti biasanya. Tidak mengetahui persis bagaimana bertani dengan sistem organik. Beruntung, pengetahuan bertani dengan sistem organik telah didapatnya pada program TLF tersebut. Setelah mampu mengimplementasikan ilmunya itu, kini ia pun berhasil mengembangkan pertanian di lahan sawah milik orangtuanya sendiri.

“Alhamdulillah bisa berhasil, bahkan hasil panen saya lebih meningkat dari sebelumnya,” katanya saat berbincang dengan Berau Post kemarin (7/3).

Bahkan disebutnya, setahun berjalan menerapkan ilmunya itu, hasil panen padinya kini sudah mencapai 6 ton. Padahal sebelumnya hanya mampu mendapatkan 2 ton setiap kali panen. "Hasil panen sementara didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Berau dulu," katanya.

Kini, Suharman bisa terjun langsung ke kampung-kampung lainnya untuk berbagi ilmu, guna membantu petani di kampung lain, mengembangkan pertanian menjadi lebih baik. Seperti di Kampung Gurimbang, Kampung Tasuk, Kampung Merancang, Kampung Samburakat, Kampung Bangun, dan di Sambaliung.

"Khususnya di kampung saya sendiri, di Seramut, Kecamatan Sambaliung," ucapnya.

Disebutnya, beberapa petani di kampungnya sudah banyak memperluas lahan pertaniannya. Apalagi sejak adanya program-program dari YDBBC dalam meningkatkan SDM kampung di bidang pertanian, membuat makin banyak masyarakat yang berminat dan mau menanam padi.

“Banyak lahan petani yang awalnya sudah tidak terpakai, kini mulai difungsikan kembali,” katanya. 

Dirinya mengucapkan terima kasih kepada PT Berau Coal yang telah menggelar program pelatihan pertanian organik, sehingga dirinya mampu mengembangkan lahan milik orangtuanya, serta membawa ilmu kepada petani-petani lokal di Berau. Ia hanya berharap kepada masyarakat bisa memproduksi dan mengonsumsi beras hasil panen petani lokal.

"Terus lanjutkan program ini, karena sangat membantu sekali bagi orang-orang seperti saya. Menambah ilmu pengetahuan kami tentang pertanian," katanya.

“Harapannya Berau Coal tetap mendampingi masyarakat petani lokal, agar tercipta pasar bagi petani lokal," sambungnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB

Lahan Terbakar, Asap Mengepul Belasan Jam

Rabu, 17 April 2024 | 14:00 WIB

Pom Mini di Balikpapan Mulai Ditertibkan

Rabu, 17 April 2024 | 11:00 WIB
X