TELUK BAYUR – Harga cabai di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) mengalami kenaikan secara drastis. Jika semula harga cabai seharga Rp 70 hingga 80 ribu per kilogram (kg), kini tembus menjadi Rp 100 hingga 150 per kg.
Disebut salah satu pedagang Pasar SAD, Mariana, pandemi Covid-19 saat ini membuat harga barang tidak stabil.
“Seperti cabai terus mengalami loncatan, mulanya harga Rp 70 hingga 80 ribu per kg, sekarang Rp 100 hingga Rp 150 per kg,” katanya, Minggu (7/3).
Katanya, naiknya harga cabai karena kurangnya suplai cabai dari petani. “Banyak petani yang gagal panen, jadi stok cabai di pasar mengalami penurunan,” tuturnya.
Seorang pedagang lainnya Siti Arafah, mengatakan, harga di pasar tergantung dari hasil produksi para petani. Jika hasil produksi petani banyak, maka harganya akan lebih murah, begitu pun sebaliknya.
Naiknya harga cabai pun diakuinya membuat tak sedikit pembeli menjadi takut, bahkan tidak sedikit pembeli yang komplain. Akibatnya, pembeli pun menjadi lebih sedikit. “Banyak yang mengeluh, tapi ya mau bagaimana lagi,” sebutnya.
Penurunan jumlah pembeli juga menurutnya terpengaruh pembatasan jam operasional pasar, sebagai langkah mencegah penularan virus Corona di pasar induk Berau itu.
“Kalau hari biasa normal aja, tapi kalau hari Sabtu dan Minggu itu di pasar subuh bolehnya dari jam empat sampai jam delapan. Sedangkan di pasar dalam sampai jam dua saja,” jelasnya. (*/adn/sam)