Lahan Masih Tumpang Tindih

- Rabu, 10 Maret 2021 | 21:05 WIB
TERSANGKUT MASALAH LAHAN: Jalur freeway yang menghubungkan kawasan Singkuang dengan Bandara Kalimarau tepatnya di segmen 1 dan 2 hingga saat ini belum tuntas.
TERSANGKUT MASALAH LAHAN: Jalur freeway yang menghubungkan kawasan Singkuang dengan Bandara Kalimarau tepatnya di segmen 1 dan 2 hingga saat ini belum tuntas.

TANJUNG REDEB - Pembangunan jalan bebas hambatan (freeway) yang menghubungkan Bandara Kalimarau hingga ke kawasan Singkuang (Jalan Pendidikan) sejak 2014 belum tuntas dikerjakan. Pasalnya, pembangunan jalan yang dibagi menjadi tiga segmen itu masih tersangkut persoalan lahan.

Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Jimmy Arwi Siregar, mengatakan bahwa pihaknya terpaksa menunda lanjutan pembangunan freeway tersebut. Sebab diakuinya, masih terdapat persoalan tumpang tindih lahan di segmen II, sehingga proses ganti rugi belum terlaksana.

Pada segmen II itu, lanjutnya, pihaknya telah melakukan inventarisir lahan yang terkena pembangunan jalan dan akan dilakukan ganti rugi. Namun ada kendala keabsahan pemilik tanah. Karena itu, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak kelurahan untuk mendapat kejelasan terkait pemilik lahan tersebut.

“Hasil dari penelusuran ke lokasi, kondisinya benar ada tumpang tindih pemilik lahan. Sehingga kami belum dapat menginventarisir pemilik yang sah. Kami juga masih menunggu dari kelurahan,” ujarnya, Selasa (9/3).

Jimmy mengatakan, pembangunan jalan di segmen 2 (seksi 2 dan 3) yang menghubungkan Jalan Raja Alam-Prapatan 2 rencananya memiliki panjang sekitar 1,9 kilometer. Namun proses pengerjaan baru 30 persen. Sementara Jalan Prapatan 2 -Jalan pendidikan (segmen 2 seksi 1 dan segmen 1) sepanjang 2,9 kilometer. Saat ini proses pengerjaan baru 40 persen. “Lahan yang perlu dibebaskan itu berada di segmen 1 dan 2. Tapi masih menunggu kejelasan pemilik lahan dari kelurahan,” ungkapnya.

Dijelaskannya, total panjang freeway dalam kota mulai dari Jalan Kalimarau hingga Jalan Pendidikan sepanjang 6,6 kilometer. Kemudian segmen III (Bandara-Raja Alam) sepanjang 1,7 kilometer. “Tapi segmen 3 sudah tuntas,” lanjut Jimmy.

Disinggung mengenai anggaran, Jimmy mengakui setiap tahun pemerintah menganggarkan dana untuk pelaksanaannya. Namun bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. “Tahun ini tersedia anggaran Rp 2,5 miliar bersumber dari DAK (dana alokasi khusus). Cuma kendalanya saat ini pembebasan lahan itu,” pungkasnya. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X