TANJUNG REDEB – WakilBupatiBerau, Gamalis, menyebutkan bahwa Pemkab Berau berkomitmen menjaga dan mewujudkan program Kaltim Green dan penanggulangan emisi karbon di Kalimantan Timur. Hal itu disampaikannya usai mengikuti rapat koordinasi Pembangunan Kaltim Hijau yang dipimpin Gubernur Kaltim, Isran Noor, secara virtual, Kamis (18/3).
“Pada prinsipnya, Kabupaten Berau sudah sejalan dengan Pemerintah Provinsi Kaltim dalam menangani emisi karbon yang ada di Kaltim,” ungkap Gamalis.
Ia menjelaskan, di Kabupaten Berau terdapat empat sektor yang menyumbang emisi karbon terbesar. Yakni perkebunan kelapa sawit, penggunaan energi, limbah pertambangan, dan kegiatan pertanian serta perikanan.
“Sektor penyumbang emisi terbesar berasal dari perkebunan kelapa sawit sebesar 44 persen. Karena pembukaan lahannya meluas. Berbeda dengan tambang, pembukaan lahannya kedalam,” jelasnya.
Gamalis berharap ada komitmen bersama baik dari Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi dan pemkab agar bersama-sama menjaga lingkungan. Ia merasa akan menjadi percuma jika Pemerintah Kabupaten Berau sudah berusaha menangani emisi karbon, namun pemerintah provinsi terlalu mudah memberikan izin pembukaan lahan perkebunan dan pertambangan yang diketahui penyumbang emisi karbon.
“Masalah ini pemkab tidak bisa berbuat apa-apa. Karena kita sudah tidak punya kewenangan lagi mengeluarkan izin di bidang kehutanan. Semua sudah di pusat,” tambahnya.
Ia juga menyinggung perihal pendanaan yang diberikan untuk penanganan emisi karbon di Kabupaten Berau. Namun anggaran tersebut masih dalam pembahasan dan belum dapat disebutkan angka pastinya. “Pembahasan anggaran belum tuntas. Tapi katanya anggaran paling besar untuk Kabupaten Berau,” pungkasnya. (hmd/har)