Dewan Respons Pembangunan Rumah Batik

- Senin, 22 Maret 2021 | 20:06 WIB
DUKUNG RUMAH BATIK: Rombongan DPRD Berau saat meninjau lokasi rencana pembangunan rumah batik di Gang Amal, Tanjung Redeb, Minggu (21/3). Selain meninjau lokasi, Wakil Ketua DPRD Berau Syarifatul Syadiah, turut nglowong atau membatik garis-garis pola menggunakan canting.
DUKUNG RUMAH BATIK: Rombongan DPRD Berau saat meninjau lokasi rencana pembangunan rumah batik di Gang Amal, Tanjung Redeb, Minggu (21/3). Selain meninjau lokasi, Wakil Ketua DPRD Berau Syarifatul Syadiah, turut nglowong atau membatik garis-garis pola menggunakan canting.

TANJUNG REDEB – Usulan Lurah dan Camat Tanjung Redeb terkait pembangunan Rumah Batik, langsung direspons jajaran DPRD Berau.

Respons positif ditunjukkan dari kunjungan Wakil Ketua DPRD Berau Syarifatul Syadiah bersama anggota DPRD Berau dari dapil Tanjung Redeb lainnya, saat meninjau kegiatan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Batik di ‘Kampung Batik  Ta’puri’ di Gang Amal, Jalan Pemuda, Tanjung Redeb, kemarin (21/3).

Dijelaskan Syarifatul, kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari aspirasi yang disampaikan lurah dan camat Tanjung Redeb, saat musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Tanjung Redeb, beberapa hari lalu.

Dijelaskannya, sesuai aspirasi lurah dan camat, pengembangan dan penguatan bagi para pelaku UMKM batik tersebut, bisa menjadi potensi wisata dalam kota bagi wisatawan, sebelum melanjutkan perjalanan ke pulau-pulau wisata. Dengan membangun Rumah Batik yang sekaligus bisa menjadi galeri batik khas Berau. “Pak lurah punya aspirasi, ingin UMKM batik di Berau maju dan berkembang serta rencana Kelurahan Tanjung Redeb dijadikan city tour untuk menunjang pariwisata,” katanya di sela-sela kunjungan.

Melalui keberadaan rumah batik yang menjadi penunjang pariwisata Berau, lanjut Syarifatul, maka wisatawan tidak lagi sekadar menikmati kuliner dan keindahan kota saja. “Tapi sudah ada pusat batik dan wisata reiligi dengan ziarah ke makam Syekh Muhammad Ali Junaidi Al-Banjari,” terangnya.

Apalagi, ujar dia, para perajin batik di Kampung Batik Ta’puri, sudah cukup terkenal. Sehingga perlu dukungan dari pemerintah untuk mengembangkan potensinya.

Dalam kunjungan tersebut, dirinya dan rombongan sekaligus meninjau lokasi yang rencananya dijadikan tempat membangun rumah batik. Tepatnya di halaman belakang bekas kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Berau yang tak jauh dari Kampung Batik Ta’puri. Untuk itu, pihaknya meminta Lurah Tanjung Redeb, segera memasukan usulan program tersebut ke sistem informasi pembangunan daerah (SIPD), agar bisa ditindaklanjuti instansi terkait sebagai program prioritas tahun depan.

“Itu masih lahan pemerintah, bisa digunakan untuk membangun rumah batik. Daripada harus membongkar bangunan posyandu yang merupakan hasil swadaya masyarakat,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga akan mengupayakan bantuan untuk pengembangan kemampuan para perajin batik, dengan mengikuti pelatihan di daerah yang sudah terkenal dengan kerajinan batiknya. “Insyaallah jika usulan sudah masuk, kami akan upayakan para perajin ini bisa mengikuti pelatihan di luar daerah,” jelasnya.

Anggota DPRD Berau lainnya, M Ichsan Rapi, menambahkan, pihaknya akan mendukung pembangunan Rumah Batik dan peningkatan kemampuan perajinnya. “Karena kami juga punya harapan, dari tangan-tangan perajin batik ini, batik Berau benar-benar punya ciri khas,” kata pria yang akrab disapa Daeng Iccang ini.

Bahkan, pihaknya juga akan mendorong pemerintah daerah untuk mewajibkan penggunaan batik khas Berau bagi seluruh aparatur sipil negara (ASN) pada hari Kamis. “Selama ini memang hari Kamis pakai batik. Makanya kami akan dorong supaya batik yang digunakan batik khas Berau,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Lurah Tanjung Redeb Harjupri mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih dan optimistis akan pengembangan bati Berau.

Dia mengatakan, tahun ini memang sudah ada program dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau untuk pembangunan rumah batik. Namun harus mengorbankan bangunan posyandu, bukan di halaman belakang eks kantor KPU Berau. “Makanya kami menunggu saja, karena ada saran dari DPRD untuk membangun di tanah (eks kantor) KPU yang kosong,” katanya.

Pihaknya juga berterima kasih dengan dukungan anggota DPRD, untuk meningkatkan keterampilan para perajin batik, melalui pelatihan-pelatihan di luar daerah. (*/adf/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB
X