Sepekan, Tiga Pasien Covid-19 Meninggal Dunia

- Senin, 22 Maret 2021 | 20:07 WIB
BERPULANG: Petugas dari BPBD Berau melakukan terhadap pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
BERPULANG: Petugas dari BPBD Berau melakukan terhadap pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

TANJUNG REDEB – Dalam sepekan terakhir, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau Iswahyudi, merilis tiga pasien Covid-19 di Berau yang meninggal dunia.

Pasien yang meninggal dunia dengan kode Berau 3.593, merupakan warga Batu Putih yang terpapar akibat tranmisi lokal, meninggal dunia pada pukul 01.25 Wita, Kamis (18/3). Pasien kedua yakni Berau 3.680, warga Tanjung Redeb, meninggal dunia pukul 16.52 Wita, Kamis (18/3), serta Berau 3.679, warga Tanung Redeb yang meninggal dunia pukul 23.30 Wita, Sabtu (20/3).

Iswahyudi menuturkan, hingga kini jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 73 pasien. Ia menuturkan, pasien yang meninggal dunia rata-rata memiliki komorbid, sehingga untuk proses penyembuhan terhambat.

“Usianya di atas 40 tahun, disertai komorbid,” ucapnya, Minggu (21/3)

Ia melanjutkan, ketiga pasien sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, namun karena kondisinya terus memburuk. Pasien tersebut juga mengalami gagal napas. Dokter yang bertugas sudah berusaha semaksimal mungkin, namun nyawanya tidak tertolong.

“Sudah diberikan oksigen sebagai bantuan pernapasan, namun nyawanya tidak tertolong,” paparnya.

Iswahyudi tidak menampik, dalam sepekan terakhir sebanyak 98 pasien dinyatakan sembuh, sedangkan 80 warga dinyatakan terkonfirmasi. Untuk gejala sendiri, diakuinya bahwa banyak pasien yang terkonfirmasi hanya gejala ringan.

“Kasus sembuh cukup tinggi, namun tetap jangan lengah,” ujarnya.

Ia melanjutkan, untuk kasus tertinggi per kecamatan, masih diduduki Kecamatan Tanjung Redeb, dengan kasus terkonfirmasi sebanyak 83 kasus. Tanjung Redeb juga menjadi satu-satunya kecamatan yang masih berstatus zona merah. “Sisanya kuning dan hijau,” ucapnya.

Iswahyudi menegaskan, meskipun kasus terkonfirmasi beberapa pekan terakhir landai, namun jangan dijadikan patokan untuk melonggarkan protokol kesehatan. Dikarenakan, kasus penularan antarkeluarga masih tinggi.

“Meskipun di rumah, tetap prokes, kasus transmisi lokal masih menjadi PR (pekerjaan rumah, red) yang harus bisa diselesaikan secepatnya,” pungkasnya. (hmd/udi)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Wartawan Senior Kubar Berpulang

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB
X