Akses Tiga Kampung Terancam Putus

- Kamis, 25 Maret 2021 | 19:53 WIB
AMBLES: Kondisi jalan menuju Kampung Gurimbang, Kecamatan Sambaliung, tepatnya di kawasan di RT 3 mengkhawatirkan. Jika tidak segera dilakukan perbaikan, dikhawatirkan ambles makin parah dan memutus badan jalan.
AMBLES: Kondisi jalan menuju Kampung Gurimbang, Kecamatan Sambaliung, tepatnya di kawasan di RT 3 mengkhawatirkan. Jika tidak segera dilakukan perbaikan, dikhawatirkan ambles makin parah dan memutus badan jalan.

TANJUNG REDEB – Kondisi ruas jalan Kampung Gurimbang, Kecamatan Sambaliung, tepatnya di kawasan RT 3, tampak mengkhawatirkan. Kerusakan sejak tahun lalu ini makin parah dan membuat badan jalan mulai ambles sepanjang kurang lebih 10 meter.

Menurut Kepala Kampung Gurimbang, Edy Gunawan, kondisi badan jalan yang retak sudah lama terjadi. Bahkan pihaknya sudah mengajukan penanganan atau perbaikan dua kali melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang). Namun, usulan itu tak kunjung direspons, hingga kerusakan makin parah yang membuat badan jalan mulai ambles. “Awalnya hanya retak. Tapi karena dibiarkan, badan jalan mulai ambles,” katanya, Rabu (24/3).

Jika dibiarkan, ia khawatir kondisinya makin parah. Sebab jalan terebut setiap hari dilalui kendaraan. Apalagi posisi jalan berada di pinggir Sungai Berau. “Jika dibiarkan khawatir makin parah. Sekarang ini kedalaman sudah mencapai 45 sentimeter,” katanya.

Menurutnya, jika badan jalan ambles, tentu akan memutus akses tiga kampung, yakni Gurimbang, Tanjung Perangat, dan Sukan Tengah. Selain itu, juga berdampak pada bangunan pengolahan air bersih yang ada di dekat lokasi. “Di seberang jalan itu ada bangunan PDAM. Jika jalannya ambles, bangunan itu juga terdampak,” jelas Edy.

Sehingga bisa dipastikan penyaluran air bersih untuk empat kampung, yakni Bangun, Sukan Tengah, Tanjung Perangat dan Gurimbang akan terganggu. “Bukannya itu menimbulkan masalah baru. Jadi sebelum makin parah, harapan kami bisa segera diperbaiki,” ucapnya.

Menurut Edy, salah satu solusi agar badan jalan tidak ambles yakni memasang sheet pile sepanjang 600 meter di kawasan RT 3. Sebab jika hanya melakukan perbaikan jalan, tentu akan percuma. Karena jika tanah di kawasan itu bergerak, maka badan jalan bisa ambles lagi. “Jadi harus bangun turap di kawasan itu supaya tidak ada pergerakan tanah,” ujarnya.

Edy menambahkan, pihaknya telah membuat akses jalan alternatif yakni melalui jalur 3 di belakang PDAM. Namun karena kondisi jalan berbukit dan sepanjang 700 meter belum beraspal, tentu akan menyulitkan masyarakat untuk berkendara. “Ada jalan alternatif, tapi sulit dilalui,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Berau, Madri Pani, yang mendapat aduan dari Kepala Kampung Gurimbang, berharap agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) segera melakukan peninjauan di lokasi tersebut. “Saya minta segera melakukan pengecekan,” ujarnya.

Dikatakannya, jalan tersebut perlu segera ditangani sebelum makin parah. Sebab jalan itu merupakan akses masyarakat dari tiga kampung menuju Tanjung Redeb dan wilayah lainnya. “Itu akses darat masyarakat. Jika aksesnya putus, mau tidak mau masyarakat menggunakan jalur sungai dan itu berbahaya,” katanya.

Disinggung mengenai akses melalui jalur tiga, Madri mengatakan, jalur tersebut sulit dilalui karena merupakan daerah bukit dan belum beraspal. Sehingga kerap membuat mobil atau truk ambles dan sulit untuk keluar. “Kecuali diaspal, itu bisa dilalui,” katanya.

Kondisi ini pun langsung ditinjau Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, DPUPR Berau, Junaidi. Ditemui di lokasi, Junaidi mengatakan proses perbaikan butuh perencanaan yang matang. Karena kondisi keretakan mencapai 30 meter lebih. Kondisi ini diperparah karena posisi badan jalan berada di pinggir Sungai Berau dengan kedalaman 30 meter. “Jika hanya ditimbun akan ada masalah baru,” katanya.

Karena itu, lanjutnya, akses ini akan ditutup sementara waktu. Hal ini untuk mencegah kerusakan semakin parah. Sebab jika tetap dilalui kendaraan, dikhawatirkan getaran menyebabkan ambles semakin melebar. “Untuk perbaikan kami upayakan dari bawah dulu. Yakni memasang sheet pile untuk menahan tanah agar tidak runtuh. Selanjutnya baru dilakukan perbaikan badan jalan,” jelasnya.

Namun, Junaidi belum bisa memastikan kapan akan dilakukan perbaikan. “Perlu perencanaan dulu. Yang pasti anggarannya cukup besar,” lanjutnya.

Untuk akses sementara, Junaidi juga melihat kondisi jalan alternatif di jalur tiga. “Agak sulit juga (dilalui) karena sebagian badan jalan masih tanah. Tapi kami upayakan supaya bisa dilalui,” pungkasnya. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X