Jalan Alternatif Diaspal Tahun Ini

- Jumat, 26 Maret 2021 | 19:58 WIB
CEK JALAN AMBLES: Bupati Berau, Sri Juniarsih, bersama wakil bupati, Gamalis, meninjau lokasi jalan ambles di Kampung Gurimbang, kemarin (25/3).
CEK JALAN AMBLES: Bupati Berau, Sri Juniarsih, bersama wakil bupati, Gamalis, meninjau lokasi jalan ambles di Kampung Gurimbang, kemarin (25/3).

TANJUNG REDEB - Bupati Berau, Sri Juniarsih, meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) menyusun perencanaan perbaikan jalan Kampung Gurimbang yang mulai ambles sejak beberapa waktu lalu.

“Segera lakukan perencanaan, dan berapa anggaran untuk perbaikan,” tegasnya, saat meninjau lokasi ambles bersama wakil bupati, Gamalis, Kamis (25/3).

Menurutnya, kerusakan jalan Gurimbang harus segera ditangani sebelum makin parah. Sebab jalan tersebut merupakan akses yang menghubungkan tiga kampung, yakni Gurimbang, Sukan Tengah, dan Tanjung Perangat. Selain itu, di lokasi tersebut juga terdapat aset pemerintah berupa bangunan pengolahan air bersih Perumda Air Minum Batiwakkal Unit Gurimbang.

Setelah melihat kondisi jalan, Sri Juniarsih meminta akses tersebut ditutup sementara untuk kendaraan roda empat maupun kendaraan besar lainnya agar kerusakan tidak semakin parah. Terlebih posisi jalan ambles ini tepat berada di sisi Sungai Berau sehingga rawan longsor. “Jika dibiarkan terlalu lama, tentu akan berdampak pada PDAM,” katanya.

Sementara itu, Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan posisi pengolahan air bersih unit Gurimbang yang berada di lokasi ambles tersebut. Menurutnya, jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan berimbas pada bangunan pengolahan air itu. “Untuk sementara memang aman. Tapi kalau dibiarkan, ke depannya pasti terdampak,” ujarnya.

Saipul menambahkan, jika terdampak, tentu aliran air bersih untuk kampung terdekat ikut terganggu. Maka dari itu, dia berharap agar ada proses perbaikan dalam waktu dekat, sebelum kondisi jalan semakin parah. “Semoga segera dilakukan perbaikan,” ujarnya.

Sementara itu, Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Tanjung Redeb, Dedy, mengatakan pihaknya bertindak cepat dengan melakukan evakuasi tiang jaringan dan konduktor induk yang berada di jalan longsor tersebut. “Jika terlambat dipindah dan terjadi ambles, maka sebagian Tanjung Redeb dan empat kampung sekitar akan padam total,” katanya.

Ia melanjutkan, kabel atau konduktor induk tersebut merupakan suplay expres listrik PLN dari PLTU Lati. Konduktor induk tersebut juga menyuplai 40 persen listrik untuk perkotaan. “Memang sempat ada beberapa kawasan yang padam, karena kami melakukan manuver beban,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, DPUPR Berau, Junaidi mengatakan, penanganan jalan ambles itu perlu pemasangan sheet pile untuk mencegah terjadi longsor jika badan jalan dilakukan perbaikan. Pihaknya perlu melakukan perencanaan matang mengingat posisi jalan berada di pinggir sungai. “Anggarannya juga cukup besar, dan perencanaan tidak bisa sembarangan,” katanya.

Untuk sementara waktu, lanjut Junaidi, jalur alternatif yang ada akan dimanfaatkan agar akses tiga kampung tidak putus total. Pihaknya akan bekerja sama dengan perusahaan yang beroperasi di wilayah ini untuk melakukan penimbunan badan jalan alternatif tersebut. “Kami akan menurunkan alat berat untuk melakukan penimbunan bekerja sama dengan pihak perusahaan,” jelasnya.

Ia melanjutkan, pengerasan badan jalan alternatif ini dilakukan karena tahun ini akan dilakukan pengaspalan sepanjang 600 meter dengan anggaran mencapai Rp 6 miliar. “Rencananya jalan alternatif yang ada itu akan diaspal tahun ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, kondisi ruas jalan Kampung Gurimbang, Kecamatan Sambaliung, tepatnya di kawasan RT 3, tampak mengkhawatirkan. Kerusakan sejak tahun lalu ini makin parah dan membuat badan jalan mulai ambles sepanjang kurang lebih 10 meter. Menurut Kepala Kampung Gurimbang, Edy Gunawan, kondisi badan jalan yang retak sudah lama terjadi. Bahkan pihaknya sudah mengajukan penanganan atau perbaikan dua kali melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang). Namun, usulan itu tak kunjung direspons, hingga kerusakan makin parah yang membuat badan jalan mulai ambles. “Awalnya hanya retak. Tapi karena dibiarkan, badan jalan mulai ambles,” katanya, Rabu (24/3).

Jika dibiarkan, ia khawatir kondisinya makin parah. Sebab jalan terebut setiap hari dilalui kendaraan. Apalagi posisi jalan berada di pinggir Sungai Berau. “Jika dibiarkan khawatir makin parah. Sekarang ini kedalaman sudah mencapai 45 sentimeter,” katanya.

Menurutnya, jika badan jalan ambles, tentu akan memutus akses tiga kampung, yakni Gurimbang, Tanjung Perangat, dan Sukan Tengah. Selain itu, juga berdampak pada bangunan pengolahan air bersih yang ada di dekat lokasi. “Di seberang jalan itu ada bangunan PDAM. Jika jalannya ambles, bangunan itu juga terdampak,” jelas Edy.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB
X