Pemandangan Bawah Laut Bidukbiduk Juga Menjanjikan

- Minggu, 28 Maret 2021 | 20:07 WIB
BERGAIRAH LAGI: Wisatawan saat menyelam di Maratua, beberapa waktu lalu.
BERGAIRAH LAGI: Wisatawan saat menyelam di Maratua, beberapa waktu lalu.

TANJUNG REDEB – Sudah setahun lebih, sebagian pemandu wisata di Pulau Maratua harus banting setir menjadi nelayan. Sebab, diutarakan Jamirudin, salah satu pemandu wisata asal Maratua, sejak pandemi Covid-19 masuk ke Berau, maka sejak itu juga dirinya dan rekannya seperti kehilangan pekerjaan. “Objek wisata ditutup, makanya kami pilih jadi nelayan untuk menyambung hidup,” katanya kepada Berau Post.

Dikatakan, sebelum pandemi melanda, dirinya dan rekannya ‘bisa hidup’ dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke Maratua yang memiliki banyak spot diving yang menakjubkan. Untungnya, sejak Februari lalu, salah satu pulau terluar di Indonesia tersebut, sudah berstatus zona hijau Covid-19. Objek-objek wisata pun mulai dibuka kembali, dan wisatawan perlahan mulai berdatangan. “Sampai Maret ini sudah mulai lumayan yang datang menyelam. Ya, dapur sudah mulai berasap lagi lah,” katanya.

Jamirudin enggan untuk merinci berapa biaya yang dikeluarkan oleh para penyelam jika ingin menikmati keindahan bahwa laut Maratua. Yang pasti, sebelum melakukan penyelaman, pihaknya akan memberikan pelatihan kepada wisatawan sebelum memasuki air dengan kedalaman tertentu. “Kami sangat mengutamakan keamanan,” terangnya.

Terpisah, salah satu masyarakat yang memiliki hobi menyelam, Yudi Rizal, menyebut Berau memiliki potensi besar di dunia bawah air. Jika tidak dikembangkan, tentu sangat disayangkan. Selain Pulau Maratua, Yudi mengungkapkan ada beberapa spot lain yang bisa dijadikan acuan untuk para penyelam. “Maratua sudah terkenal. Tetapi bisa dikembangkan lagi,” ujarnya.

Ia melanjutkan, spot menyelam yang juga layak dijual ada di Bidukbiduk. Memang diakuinya, spot tersebut belum sementereng spot-spot di Maratua. Bahkan di Bidukbiduk lanjut dia, ada satu spot karang yang sudah langka di dunia. Tetapi untuk koordinat pastinya belum bisa dipastikannya.

“Kita para penyelam berharap pemerintah bisa menemukan spot tersebut, kemudian mengajak wisatawan untuk datang. Bangkitkan perekonomian melalui wisata,” jelasnya.

Pemegang sertifikat dive master tersebut mengatakan, keindahan bawah laut di Bumi Batiwakkal masih belum tersentuh seluruhnya. Maka dari itu, dirinya siap mengajak instansi terkait untuk bekerja sama dalam memajukan perekonomian masyarakat melalui wisata bawah laut. “Karena peminatnya juga cukup banyak,” pungkasnya. (hmd/udi)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X