Fokus Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

- Kamis, 8 April 2021 | 19:36 WIB
MUSRENBANG RKPD: Bupati Berau, Sri Juniarsih, didampingi wakil bupati, Gamalis, memimpin Musrenbang RKPD yang dilaksanakan virtual, kemarin (7/4).
MUSRENBANG RKPD: Bupati Berau, Sri Juniarsih, didampingi wakil bupati, Gamalis, memimpin Musrenbang RKPD yang dilaksanakan virtual, kemarin (7/4).

TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau menggelar musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) tahun 2022, Rabu (7/4). Musrenbang RKPD yang dilaksnakan virtual ini dipimpin Bupati Berau Sri Juniarsih, didampingi wakil bupati, Gamalis.

Dikatakan Sri Juniarsih, cukup banyak masukan dan usulan mengenai pembangunan yang disampaikan melalui Musrenbang yang dilaksanakan di kecamatan. Namun, ia memutuskan untuk fokus penanganan Covid-19 termasuk pemulihan ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat pandemi. Meski demikian, masukan dan usulan pembangunan tetap menjadi catatan penting baginya dan wakil bupati.

“Terpenting penuntasan dan penanganan Covid-19. Kemudian pemulihan ekonomi. Itu fokus utama kami,” jelas Sri Juniarsih.

Diakuinya, di tengah kondisi pandemi saat ini, cukup banyak program pembangunan yang harus ditunda. Sebab untuk penanganan Covid-19 butuh anggaran yang diambil dari dana refocusing atau realokasi anggaran dari beberapa kegiatan. Hal ini dilakukan karena anggaran pemerintah daerah tahun ini sedang berada di posisi terendah. “Tidak semua (direalokasi), tapi ada yang prioritas dan tidak prioritas. Itu dipisahkan,” ungkapnya.

Dia mengatakan, pada kampanye lalu, memang ada 18 program unggulan yang disampaikan untuk membangun Kabupaten Berau. Dari jumlah itu, ada beberapa yang masuk prioritas di tengah kondisi saat ini. Seperti dana RT tetap akan menjadi prioritas. Termasuk pemulihan ekonomi dan sosial. Program ini selaras dengan tujuan membangkitkan perekonomian Berau melalui sektor pariwisata.

Ia melanjutkan, selain itu saat ini pemkab juga tengah fokus meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari berbagai sektor. Salah satunya menggenjot pariwisata. Dengan ditetapkannya Kaltim sebagai ibu kota negara (IKN) tentu akan berdampak pada sektor pariwisata Berau. Sebab menurutnya, Berau memiliki keunggulan di sektor wisata.

Karena itu, sektor pariwisata akan dibenahi untuk menggenjot pendapatan daerah dari sektor ini. “Berau memiliki objek wisata yang lebih unggul. Tentu banyak perubahan yang harus dilakukan” ucapnya. “Sebenarnya semua sektor perlu dibenahi, namun perlahan,” imbuhnya.

Selain pembenahan destinasi wisata dan fasilitasnya, memulihkan ekonomi juga dilakukan melalui peran pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Karena itu, lanjut Sri Juniarsih, para pelaku UMKM juga akan diberikan pelatihan. Mulai dari proses produksi sampai pemasarannya. Tentu produk lokal yang diutamakan agar menjadi unggulan di mata wisatawan. “Kami juga berencana membuat desa wisata. Tujuan kita, Berau semakin dikenal dunia internasional,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kabupaten Berau, Agus Wahyudi menuturkan, pada tahun 2020, realisasi angka pertumbuhan ekonomi yakni sebesar 3,35 persen. Angka ini mengalami penurunan cukup signifikan dari tahun sebelumnya sebesar 5,61 persen.

Karena itu, lanjutnya, tahun ini Pemkab Berau fokus perbaikan ekonomi terlebih dahulu. Sehingga tahun 2022 mendatang pertumbuhan ekonomi bisa membaik. “Dengan melandainya kasus Covid-19 di Kabupaten Berau diharapkan bisa tuntas tahun ini. Agar pengembangan di sektor PAD bisa berjalan maksimal. Sehingga perekonomian juga membaik,” jelasnya. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kuota Haji Kutim Hanya 173 Orang

Selasa, 19 Maret 2024 | 13:45 WIB

42 Pelaku Balap Liar di Kutai Timur Diamankan

Selasa, 19 Maret 2024 | 13:15 WIB

Disediakan Duit Rp 800 Juta untuk Tugu PKK Bontang

Selasa, 19 Maret 2024 | 08:15 WIB

Kapolda-Pangdam  Blusukan Salurkan Bansos

Senin, 18 Maret 2024 | 19:42 WIB
X