TANJUNG REDEB – Lurah Tanjung Redeb, Harjupri menyebut perlu formulasi baru, agar pengelolaan Kampung Ekologi di RT 7 bisa terus berlanjut. Seiring dengan mulai menurunnya tingkat antusiasme warga setempat.
Dijelaskannya, program Kampung Ekologi sejatinya harus terus berjalan dan dilanjutkan. Sehingga berbagai kendala yang ada saat ini, perlu dicarikan solusi. Supaya segala hal yang dibangun berkaitan dengan Kampung Ekologi bisa terus dimanfaatkan.
“Tantangan yang ada ternyata lumayan berat. Tapi yang jelas kami tetap akan fokus pada program ini dan akan mencari formulasi atau perubahan konsep. Karena sebelumnya hasil yang diharapkan agak meleset dari harapan kita,” katanya saat diwawancara Berau Post, Kamis (8/4).
Mengenai menurunnya antusias warga dalam menjalankan program Kampung Ekologi. Menurut Harjupri akan semakin membuat Kampung Ekologi sulit berkembang. Karena warga setempat tidak mau atau sulit untuk diberdayakan.
Padahal, sebelum program ini berjalan, ia menyebut pihaknya telah melakukan pembinaan dan edukasi terhadap warga setempat. Salah satunya dengan meminta setiap rumah memiliki tanaman hidroponik.
“Namun sejauh ini hanya dua rumah saja yang memiliki hidroponik,” imbuhnya.
“Ternyata dalam prosesnya tidak semua warga mendukung, jadi hanya ada beberapa saja,” lanjutnya.
Meski begitu, dirinya optimistis program ini bisa terus berjalan. Karena ia juga mengakui, memberdayakan warga memang bukan perkara mudah. “Dalam memberdayakan masyarakat memang membutuhkan waktu yang cukup lama,” ucapnya.
Lebih lanjut, dirinya juga memastikan program ini akan tetap mendapat dukungan pendanaan dari pihak kelurahan. Di samping juga tetap menggunakan Dana RT. Selain itu, ia juga akan membantu mencarikan dana dari pihak ketiga jika diperlukan.
“Mudah-mudahan program ini bisa terus kami jalankan. Mungkin konsepnya akan sedikit kami evaluasi, menyesuaikan dengan situasi yang ada,” tandasnya. (*/mbc/arp)