Bisa Dijadikan Percontohan

- Sabtu, 10 April 2021 | 20:04 WIB
PANEN IKAN: Bupati Berau Sri Juniarsih melakukan panen perdana budidaya ikan lele milik Dasawisma Sedap Malam, RT 17 Kelurahan Gunung Panjang, Jumat (9/4).
PANEN IKAN: Bupati Berau Sri Juniarsih melakukan panen perdana budidaya ikan lele milik Dasawisma Sedap Malam, RT 17 Kelurahan Gunung Panjang, Jumat (9/4).

TANJUNG REDEB – Bupati Berau Sri Juniarsih menghadiri panen ikan perdana Dasawisma Sedap Malam, RT 17 Kelurahan Gunung Panjang, Jumat (9/4).

Menurut Sri Juniarsih, budidaya ikan yang dilakukan dasawisma ini perlu terus digalakkan. Karena akan mendatangkan banyak manfaat, tidak hanya bagi masyarakat melainkan juga pemerintah kabupaten (Pemkab).

“Dasawisma itu salah satu ujung tombak suksesnya kegiatan di gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Oleh karena itu, kegiatan ini tentu akan memberikan manfaat secara luas,” ucapnya kepada Berau Post usai kegiatan, Jumat (10/4).

Dalam kesempatan itu, dirinya turut mengapresiasi pengembangan dan pelestarian yang telah dilakukan Dasawisma Sedap Malam. Terlebih telah menuai hasil dari budidaya ikannya.

“Kami berharap dasawisma ini dapat dicontoh oleh kampung-kampung yang lain. Terutama kampung yang telah memiliki dasawisma untuk lebih kretif dan inovatif,” pintanya.

Lewat keberadaan dasawisma yang terus bertumbuh, ia menuturkan bakal dapat membantu pemerintah, untuk mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan bagi masyarakat. “Ini akan lebih mempermudah kegiatan kami dalam mempromosikan atau menyampaikan kegiatan-kegiatan, yang dapat bersinergi dengan kegiatan Pemkab,” jelas Sri.

Dirinya juga memastikan akan terus memberikan dukungan dan bantuan kepada setiap dasawisma. Agar bisa lebih mengembangkan dan memajukan potensi kampungnya. Contohnya seperti bantuan bibit ikan dan lain sebagainya.

Sri juga berkeinginan, inovasi dan ide yang muncul dari dasawisma bisa memberikan kontribusi untuk Bumi Batiwakkal-sebutan Kabupaten Berau. Seperti halnya yang telah dilakukan Dasawisma Sedap Malam.

“Rawa yang digunakan sangat potensial. Ke depan harapannya dapat diperluas. Sehingga bisa menjadi tempat pemancingan di tengah kota. Dan lokasinya cocok untuk tempat pengelolaan ikan jenis Lele, Gurame dan lainnya,” harapnya.

Sementara itu, Lurah Gunung Panjang, Toto Marjito menyebut program budidaya ikan di RT 17 ini didukung secara penuh oleh pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Perikanan. Salah satunya dengan memberikan bantuan bibit ikan.

“Kami mendapat bantuan mulai dari bibit, makanan ikan “pellet”, dan aerator (alat penghasil gelembung udara). Kami pun mendapat tambahan bibit ikan Gurame dan Patin,” katanya.

Program budidaya ini disebutnya, tidak hanya bermanfaat bagi warga sekitar. Melainkan menjadi sarana bagi warganya untuk saling mengenal dan bersilaturahmi.

“Paling membanggakan menurut saya karena kegiatan ini bisa membuat warga menjadi lebih dekat,” ucapnya.

Di sisi lain, hasil budidaya ikan ini sudah mulai dipasarkan kepada masyarakat. Dengan pangsa pasar di awal adalah warga RT 17. “Mereka pun merasa senang, karena ikan yang kami jual harganya lebih murah dari harga pasar,” terangnya. (*/adn/*mbc/arp)       

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X