TANJUNG REDEB – Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK, mengaku kerap menerima keluhan dari yayasan atau pondok pesantren yang kurang mendapat perhatian pemerintah daerah. Keluhan itu kerap ia terima saat melakukan kunjungan ke kampung-kampung di Kabupaten Berau.
Seperti saat dirinya melakukan kegiatan sosialisasi peraturan daerah di Wisata Buah Labanan (WBL), Kampung Labanan Makmur, Kecamatan Teluk Bayur, kemarin (10/4). Dia sempat menerima keluhan dari salah satu pendiri pesantren di wilayah ini. “Saya mendapat aduan dari masyarakat mengenai pesantren tidak diperhatikan oleh pemerintah kabupaten,” jelasnya, Sabtu (10/4).
Melihat kondisi ini, Makmur berharap kepada Pemkab Berau agar lebih memperhatikan sekolah dan pesantren yang ada di Bumi Batiwakkal. Sebab menurutnya, akan lahir pemimpin masa depan dari tempat-tempat tersebut. “Jadi saya harap jangan ada kesenjangan antara sekolah dan pesantren. Karena dari tempat itulah akan lahir pemimpin yang akan melanjutkan pembangunan di Kabupaten Berau,” jelasnya.
Makmur juga menegaskan pemerintah kabupaten tidak hanya membantu yayasan tertentu saja. Agar tidak terjadi permasalahan, ia meminta bantuan yang ada bisa merata. “Yang dikhawatirkan ada kecemburuan sosial nantinya jika hanya membantu yayasan tertentu. Maka dari itu saya berharap agar bisa disamaratakan,” lanjut Makmur.
Selain kepada pemkab, mantan bupati Berau dua periode itu juga berharap demikian kepada perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Berau. Apalagi tak sedikit perusahaan besar beroperasi di daerah ini. “Saya juga berharap perusahaan bisa membantu menyejahterakan yayasan atau pesantren yang ada di lingkungannya. Menurut saya membantu itu hal yang baik dan perusahaan memang sudah seharusnya memperhatikan sekolah atau pesantren di sekitar operasionalnya,” imbuh Makmur. (aky/har)
