TELUK BAYUR – Dukung pengembangan pertanian, pemerintah akan berikan para pelaku pertanian pinjaman dengan bunga rendah. Hal itu diutarakan Kepala Kampung Labanan Makmur Mupid Datusahlan, usai mengikuti rapat koordinasi fasilitator pemberdayaan pertanian (FPPS) yang diadakan oleh Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Timur belum lama ini.
Sebagaimana penyampaian saat pertemuan itu disebutkannya, pelaku pertanian yang dimaksud adalah dalam arti luas yaitu hingga perkebunan maupun peternakan.
Pelaku pertanian disebutnya, dapat melakukan pinjaman mikro atau super mikro untuk membantu menunjang aktivitas pertanian seperti membeli pupuk, bibit, alat, dan sebagainya, maksimal 10 juta rupiah dengan bunga rendah.
"Dan metode pembayarannya dapat dilakukan secara periode. Misalnya, dalam setahun dilakukan panen sebanyak tiga kali, maka pembayaran dapat dilakukan pasca panen, begitu pula dengan di bidang perkebunan maupun peternakan," sebutnya.
Peminjaman ini juga sangat disyukurinya, karena para petani bisa mendapatkan asuransi saat pertaniannya mengalami kendala sehingga hasilnya tidak maksimal seperti halnya diserang hama yang secara pasti tidak dapat dikendalikan.
"Untuk petani per hektarenya dapat dinilai kurang lebih Rp 58 ribu yang nantinya diverifikasi oleh tenaga penyuluh lapangan, kemudian dengan itu lalu asuransi ini membantu petani dapat mendapatkan kembali modal pertaniannya," jelasnya.
Dengan ini, Mupid berharap tidak ada lagi petani maupun peternak yang kesulitan dalam hal permodalan, sehingga aktivitas mereka untuk meningkatkan perekonomian mereka dapat berjalan dengan baik. (*/uga/sam)