Pemerintah Prioritaskan Lansia, di Kabupaten Ini 3.205 Guru Belum Divaksin

- Senin, 12 April 2021 | 19:34 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TANJUNG REDEB – Sebanyak 3.205 guru dari tingkat TK, SD, dan SMP Negeri di Berau, masih menunggu giliran mendapatkan vaksin Covid-19. Kepala Dinas Pendidikan Berau Murjani menuturkan, sejauh ini baru 300 guru yang telah divaksin untuk dosis pertama dan kedua.

Murjani mengatakan, jumlah guru yang didaftarkan untuk mendapat jatah vaksin Sinovac, sebanyak 3.505. Namun hingga saat ini baru 300 guru yang telah divaksinasi.

Dikatakan, 300 guru tersebut masuk dalam vaksinasi tahap kedua untuk pelayan publik. Ia mengaku memahami mengapa baru 300 guru yang menerima vaksin. Sebab, jatah vaksin dari pemerintah yang diterima Pemkab Berau, juga masih terbatas.

“Informasinya (saat ini, red) vaksin diprioritaskan untuk lansia dulu,” ujar Murjani kepada Berau Post.

Namun, Murjani berharap agar vaksinasi untuk guru bisa diprioritaskan juga. Mengingat tidak lama lagi memasuki tahun ajaran baru, yang kemungkinan akan memulai kembali sistem pembelajaran tatap muka (PTM).

“Saat ini hanya Tanjung Redeb yang masuk zona merah, sedangkan sisanya banyak yang hijau. Di kawasan zona hijau, kemungkinan bisa diterapkan untuk sekolah tatap muka,” jelasnya.

Sedangkan untuk wilayah Tanjung Redeb, Murjani belum berani memastikan. Apakah sudah bisa melakukan sekolah tatap muka atau tidak. Maka dari itu, ia berharap agar para guru bisa mendapatkan vaksin.

“Ya dengan divaksin, minimal bisa mengantisipasi penularan Covid-19,” paparnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau Iswahyudi mengatakan, sesuai instruksi pusat, 60 persen pelaksanaan vaksinasi diperuntukkan bagi lansia. Karena lansia rawan terpapar, dan kasus kematian banyak dialami lansia. Sedangkan untuk pelayanan publik mendapat porsi 40 persen dari jumlah vaksin.

Dikatakannya, para pengajar yang masuk dalam kategori pelayanan publik, juga akan diprioritaskan mendapatkan vaksin setelah vaksinasi untuk lansia dituntaskan. 

“Kalau lansia susah dapat, dosis yang tersedia bisa dialihkan ke pelayanan publik,” katanya. (hmd/udi)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X