Jangan Biarkan Hiperbarik Terus Menganggur

- Kamis, 15 April 2021 | 21:29 WIB
HARUS DIMANFAATKAN: Kabupaten Berau sudah memiliki satu unit yang ditempatkan di Puskesmas Tanjung Batu, namun keberadaannya belum dimanfaatkan dengan maksimal.
HARUS DIMANFAATKAN: Kabupaten Berau sudah memiliki satu unit yang ditempatkan di Puskesmas Tanjung Batu, namun keberadaannya belum dimanfaatkan dengan maksimal.

TANJUNG REDEB – Keberadaan hiperbarik di Puskesmas Tanjung Batu terkesan mubazir. Sempat beroperasi tahun 2019 lalu, kini alat yang dibeli seharga Rp 7 miliar itu kembali menganggur.

Sejumlah pihak di antaranya penyedia jasa layanan tour diving di wilayah pesisir pun mendorong agar keberadaan alat itu dapat dimanfaatkan lagi, sebab hiperbarik menjadi alat pertolongan pertama bagi penyelam saat mengalami kendala kesehatan akibat penyelaman seperti dekompresi.

Salah satu Guide Diving Yudi Rizal, menyebut, olahraga menyelam memiliki risiko yang tinggi terkena dekompresi yang dapat menyebabkan kematian. Karena itu, dirinya meminta agar pemerintah kabupaten segera mencari solusi agar alat itu bisa segera dimanfaatkan.

Dirinya juga optimistis, dengan beroperasinya alat itu juga dapat membantu menarik minat wisatawan untuk berwisata di Bumi Batiwakkal.

“Sudah cukup banyak kasus kematian akibat dekompresi, karena itu dengan beroperasinya alat ini tentu akan menarik perhatian wisatawan untuk datang, sebab mereka akan merasa tenang jika memang terjadi sesuatu,” sebutnya.

Dorongan yang sama juga diutarakan Ketua Komisi I DPRD Berau, Peri Kombong. Dia meminta agar Dinas Kesehatan segera mencari solusi agar alat tersebut bisa segera dimanfaatkan.

Selain alat sudah dibeli dengan harga yang cukup mahal, kehadirannya juga memang sangat dibutuhkan. Dirinya tentu menyayangkan tidak beroperasinya alat tersebut, karena pemerintah sudah berinvestasi dengan nilai cukup besar untuk mengadakannya.

"Ya memang seharusnya difungsikan, bukan saja untuk wisatawan tetapi bisa juga dimanfaatkan masyarakat untuk terapi," ujarnya.

Ditekankannya, perlu ada solusi atas kendala yang dihadapi dalam mengoperasikan alat itu. Di antaranya terkait operator, jika memang sulit untuk mencari yang sudah terlatih, dirinya menyarankan agar Dinas Kesehatan mengirim orang untuk diikutkan pelatihan.

"Atau kalau perlu disekolahkan khusus untuk mengoperasikan alat tersebut. Nanti kami juga akan koordinasikan dengan instansi terkait apa masalahnya di sana supaya bisa difungsikan sesegera mungkin," tuturnya. (aky/sam)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB
X