Masuk 10 Besar Nasional

- Kamis, 15 April 2021 | 21:33 WIB
BERKUALITAS: Kakao Berau saat ini masuk 10 besar tingkat nasional dan 20 besar tingkat internasional, untuk kakao dengan kualitas yang mumpuni.
BERKUALITAS: Kakao Berau saat ini masuk 10 besar tingkat nasional dan 20 besar tingkat internasional, untuk kakao dengan kualitas yang mumpuni.

TANJUNG REDEB – Komoditas kakao asal Berau terus menggeliat. Bahkan, saat ini telah masuk 10 besar peringkat nasional dan 20 besar untuk tingkat internasional kakao berkualitas. 

Kepala Pengelola Statistik, Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, Maria Ulfa mengatakan, peringkat tersebut dilakukan oleh Pusat Penelitian Kopi dan kakao Indonesia (Puslitkoka). Di mana dari penilaian tersebut, kakao Berau masuk 10 besar nasional dan 20 besar tingkat internasional.

Hal inipun disebutnya merupakan kebanggaan besar. Sehingga pihaknya akan terus mengembangkan dan memajukan kualitas perkebunan kakao di Bumi Batiwakkal-sebutan Berau. “Kami bersama PT Berau Cocoa akan terus berupaya mengembangkan dan memajukan kualitas kakao di Berau,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga telah mengajukan sertifikasi kepada Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) untuk Perkebunan Kakao di Berau. Saat ini prosesnya pun telah masuk ke Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM). "Tinggal menunggu keluarnya sertifikat saja lagi,” terangnya.

Keberadaan sertifikasi dari MPIG ini, dijelaskan Ulfa bertujuan untuk menaikkan harga jual kakao. Sehingga akan berdampak  untuk memberikan keuntungan bagi pekebun kakao di Berau. 

Dengan bekerjasama PT Berau Cocoa, ia mengatakan, kakao basah yang dihasilkan para pekebun terdekat akan dibeli oleh pihak perusahaan. Kemudian dilakukan fermentasi untuk mendapatkan keseragaman kualitas biji kakao kering. “Ini adalah upaya kerjasama yang kita lakukan. Sehingga dapat meningkatkan kualitas biji kakao yang dihasilkan,” ujar Ulfa.

Sementara itu, untuk perkebunan kakao yang berada di kecamatan jauh dari Tanjung Redeb, dirinya menyebut belum bisa dimasukkan ke PT Berau Cocoa. Alasannya, akan berdampak dengan kualitas kakao. 

“Selama ini masih kami lakukan di wilayah terdekat. Karena kalau wilayahnya jauh, lebih satu hari saja sudah berubah kualitasnya,” ucapnya.

Meski begitu, untuk perkebunan kakao yang berada di lokasi jauh, pihaknya memberikan pendampingan dan pelatihan. Sehingga petani bisa melakukan proses fermentasi sendiri. Diharapkan hasil biji kakaonya sama dengan hasil biji kakao dari PT Berau Cocoa. 

“Ini adalah alternatif yang akan kami lakukan. Untuk menyeragamkan hasil Biji Kakao kering,” tandasnya (*/adn/arp)

 

               

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB
X