Waspadai Bibit Siklon Tropis 94W

- Jumat, 16 April 2021 | 19:35 WIB
WASPADA SIKLON TROPIS: Petugas BMKG Berau memantau kondisi cuaca.
WASPADA SIKLON TROPIS: Petugas BMKG Berau memantau kondisi cuaca.

TANJUNG REDEB – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis dengan kode 94W yang tumbuh di wilayah Samudra Pasifik sebelah utara Papua.

Kalimantan Timur salah satu wilayah yang berpotensi terdampak bibit siklon tropis 94W tersebut. Menurut Kepala BMKG Berau, Tekad Sumardi, bibit siklon tropis 94W tersebut membawa dampak perubahan cuaca, bahkan gelombang laut bisa dengan mudah mengalami peningkatan. Wilayah pesisir Berau berpotensi mengalami peningkatan curah hujan tinggi.

Karena itu, Tekad berpesan kepada nelayan di wilayah pesisir agar memperhatikan cuaca saat hendak melaut. Ia mengingatkan agar nelayan tidak melaut jika muncul awan kumulonimbus (CB). “Kemunculan awan CB bisa berdampak pada kencangnya angin, serta dapat menimbulkan gelombang mencapai ketinggian kurang lebih 2 meter,” jelasnya, Kamis (15/4).

Meskipun kemunculan awan CB tidak berlangsung lama, namun dikatakan Tekad, tetap berbahaya bagi nelayan yang melaut. Selain itu, dampak dari bibit siklon tropis adalah kecepatan angin yang bisa bertambah. Biasanya kecepatan angin di Berau hanya 10 knot, bisa mencapai maksimal 20 knot. Selain itu, rawan longsor di beberapa kawasan di Berau juga perlu diwaspadai. “Fenomena ini bisa berlangsung hingga 17 April 2021 mendatang,” jelasnya.

Tekad menambahkan, sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak bibit siklon tropis 94W meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. “Jadi di wilayah Kaltim khsusnya Pesisir Berau perlu waspada, karena curah hujan yang cukup tinggi,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Thamrin mengatakan, untuk Berau memang ada beberapa kecamatan yang berpotensi mengalami longsor, seperti di Teluk Bayur, Gunung Tabur, Jalan Poros Kelay, dan juga kawasan pesisir Berau mulai Talisayan hingga Bidukbiduk. “Edaran memang belum ada. Tapi kami sudah koordinasi dengan wilayah tersebut agar waspada,” ujarnya.

Ia melanjutkan, pesisir Berau banyak ditumbuhi pohon-pohon besar. Ia meminta kepada masyarakat agar mewaspadai kawasan tersebut jika terjadi angin kencang agar tidak menimbulkan korban jiwa. “Jika terjadi angin kencang beserta hujan, sebaiknya hindari dulu kawasan yang terdapat pohon tinggi,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan bahwa keberadaan bibit siklon tropis 94W memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah di tanah air.

“Dalam 24 jam ke depan memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” jelas Guswanto Selasa (13/4).

Terkait dengan itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan peringatan kepada 30 gubernur di 30 provinsi di Indonesia untuk mewaspadai potensi bibit siklon tropis 94W. Kewaspadaan tersebut disampaikan melalui surat bertanggal 13 April.

Daerah-daerah tersebut meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan, informasi peringatan dini BMKG dapat digunakan untuk mempercepat penyebarluasan informasi peringatan dini bencana. “Diharapkan untuk segera menyusun rencana tindak lanjut dan pengambilan keputusan,” ujar Lilik melalui surat tertulis kepada 30 pemerintah daerah provinsi. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X