GUNUNG TABUR – Kebiasaan boker alias buang air besar (BAB) di sungai masih menjadi problem di warga. Nah, untuk mengikis kebiasaan itu, salah satu jamban milik masyarakat, dibongkar pihak Kelurahan Gunung Tabur, Rabu (14/4) lalu. Dikatakan Lurah Gunung Tabur Lutfi Hidayat, pemilik jamban juga telah mengizinkan pembongkarannya.
“Setelah mengedukasi warga yang masih BAB (buang air besar) di sungai, kami langsung meminta izin untuk dilakukan pembongkaran,” katanya. Dijelaskan, pembongkaran dilakukan juga sesuai dengan program sanitasi yang saat ini dilakukan. Untuk mewujudkan program Kabupaten Sehat, yakni Setop BAB di Sungai.
“Kami sangat berterima kasih karena masyarakat telah sadar mengenai sanitasi yang baik,” ungkapnya.
Dalam rangka mewujudkan Setop BAB di Sungai, pihak kelurahan memang selalu gencar melakukan imbauan dan edukasi kepada masyarakat.
“Memang di wilayah Gunung Tabur ini dulu banyak masyarakat yang buang air di sungai, karena memang tinggalnya di bantaran sungai,” terangnya.
Salah satu kendala untuk menghilangkan jamban-jamban apung di pinggir sungai, hanyalah ketersediaan anggaran. Sebab, walau semua masyarakat menerima untuk dilakukan pembongkaran, namun tidak semua yang memiliki kemampuan untuk membangun toilet sehat di rumahnya.
Karena itu, dia berharap agar program sanitasi berjalan lancar, maka pemerintah dapat memberikan bantuan. Selain itu, dukungan swasta dan masyarakat setempat juga penting, untuk menyukseskan program sanitasi yang dijalankan.
Respons masyarakat untuk menyukseskan program sanitasi, juga sangat besar. Terbukti, hanya sehari setelah dilakukan pembongkaran jamban, kemarin Lurah Gunung Tabur sudah mendapat dukungan untuk pembangunan jamban dari masyarakat, Kamis (15/4).
Bantuan yang diberikan merupakan bantuan jamban keluarga di salah satu rumah warga di RT 7. Bantuan yang diberikan hanya satu karena keterbatasan biaya. “Saya harap dengan bantuan tersebut, dapat memudahkan warga yang bersangkutan,” pungkasnya. (*/adf/udi)