Lakukan Ibadah Sunah untuk Sempurnakan Ibadah Wajib

- Sabtu, 17 April 2021 | 19:42 WIB
Syarifudin Israil
Syarifudin Israil

Umat Muslim saat ini tengah melaksanakan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadan. Selain berpusa, umat muslim juga berlomba-lomba melakukan amal kebaikan dengan Ridho Allah SWT. Karena Di bulan istimewa ini, semua pahala amal ibadah seseorang dilipatgandakan oleh Allah SWT.

-------

SEPERTI yang dijelaskan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Berau, Syarifudin Israil, ada beberapa amalan yang sangat baik dilakukan di Bulan Ramadan ini. Diantaranya Salat Tarawih dan tadarus Alquran. “Itu dua contoh yang memang sudah sangat dipahami oleh masyarakat jika sudah memasuki Bulan Ramadan,” ujarnya, kemarin (16/4).

Dalam kehidupan sehari-hari, lanjutnya, umat Muslim wajib melaksanakan ibadah fardhu (wajib) maupun sunah. Ibadah sunah dilaksanakan guna menyempurnakan ibadah wajib. Hukum melaksanakan ibadah sunah adalah apabila ibadah tersebut dikerjakan, maka seseorang akan mendapatkan pahala. Sedangkan jika tidak dikerjakan, maka orang tersebut tidak akan mendapatkan dosa.

“Dalam praktiknya, ibadah sunah dibagi menjadi dua, yaitu sunah muakkad dan sunah ghairu muakad. Sunah muakkad adalah amalan sunah yang dilakukan untuk menyempurnakan suatu ibadah wajib dan dianjurkan dilakukan sebab tingkatannya hampir mendekati ibadah wajib,” jelasnya.

Dalam Bulan Ramadan, Allah SWT telah melipat gandakan pahala yang dilakukan oleh umatnya. Jangankan Bulan Ramadan, di hari biasa Allah SWT mengatakan di dalam Alquran akan mendapatkan 700 kali lipat jika umatnya melakukan ibadah sesuai ajarannya. Sedangkan di Bulan Ramadan dalam suatu waktu ada yang namanya Lailatul Qadar yang mana diketahui adalah pahala yang lebih besar daripada seribu bulan. “Kita bayangkan jika beribadah dan beramal di Bulan Ramadan dan kita mendapatkan Lailatul Qadar, perlu diketahui seribu bulan setara dengan 83 tahun 4 bulan,” jelasnya.

Dengan begitu dirinya berpesan kepada masyarakat khususnya umat Muslim Berau agar bisa melakukan kewajibannya. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa Bulan Ramadan seperti inilah waktu yang memang sangat tepat untuk bertawakal kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

“Mulai kita bersihkan diri. Pada saat Bulan Ramadan inilah kita bisa lebih konsen untuk memperbanyak pahala. Memang di hari-hari biasa juga mendapatkan pahala, namun di Bulan Ramadan adalah hari dilipatgandakannya pahala untuk umatnya,” tambahnya.

Bukan hanya itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Berau (UMB) itu menyampaikan, seperti diketahui bersama bahwa Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah, rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Diriwayatkan suatu ketika Baginda Rasullah SAW menyampaikan kepada para sahabatnya, beliau bersabda, “Telah datang kepada kalian Ramadan. Bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa pada-Nya. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1.000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalang,” imbuhnya.

Ketika berpuasa hendaknya memelihara pandangan dari hal atau perkara yang dicela dan dibenci yang berakibat menyibukkan hati dan membuatnya lupa serta lalai dari mengingat Allah SWT apalagi memandang kepada yang haramkan. Ia melanjutkan, yang kedua adalah menjaga lisan. Karena, dalam pelaksanaan ibadah puasa, di samping menjaga penglihatan mata juga menjaga lidah dari berkata jelek seperti berbohong atau dusta, gibah, adu domba, mencela dan perbantahan.

“Menjaga mata dan lisan dalam berpuasa terkadang sulit dilakukan. Namun, harus yakin dengan niat tulus, insyaAllah berkah,” tandasnya. (aky/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X