TANJUNG REDEB - Seorang warga, bernama Ridwan, mengaku sempat menerima pesan WhatsApp dari sumber anonim yang menginformasikan survei berhadiah dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Ridwan mengaku menerima pesan tersebut dari nomor baru. Namun ia tidak berani membuka pesan tersebut karena dikhawatirkan salah satu cara untuk meretas aplikasi WhatsApp miliknya. “Kan sudah banyak kasus itu, begitu diklik, dia minta informasi kita,” katanya.
Menanggapi hal itu, pihak Garuda Indonesia membantah dan mengatakan survei berhadiah tersebut hoaks. Stanislaus Radityo selaku GM Garuda Indonesia Cabang Berau menuturkan, sehubungan dengan adanya informasi mengenai program survei berhadiah Garuda Indonesia melalui laman http://hqfttwm.cn/ele/tb.php?ct=id yang disebarluaskan melalui kanal media sosial anonim dan layanan pesan singkat WhatsApp oleh pihak-pihak tertentu, tidaklah benar. “Garuda Indonesia memastikan bahwa Perusahaan tidak pernah mengeluarkan informasi maupun aktivitas promo yang terdapat dalam situs tersebut,” paparnya.
Ia melanjutkan, seluruh informasi mengenai aktivitas promosi dan survei akan disampaikan melalui kanal Informasi resmi Garuda Indonesia baik melalui email, website, call center, sosial media maupun channel informasi resmi lainnya. “Kami tidak pernah melakukan survei tersebut. Jadi kami minta kepada masyarakat yang menerima pesan tersebut agar tidak membukanya,” jelasnya.
Radit melanjutkan, pihak Garuda Indonesia, mengimbau kepada seluruh pengguna jasa untuk memastikan kebenaran informasi mengenai adanya aktivitas survei berhadiah atau program pemasaran lainnya di luar sumber resmi Garuda Indonesia. “Garuda Indonesia juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang dialami terkait usaha penipuan yang dilakukan oleh pihak tertentu yang mengatasnamakan Garuda Indonesia,” imbuhnya. (hmd/har)