Pahami Ibadah Sunah di Bulan Ramadan

- Minggu, 18 April 2021 | 19:41 WIB
Fahmi bin Abdurrahman Al-Jufri
Fahmi bin Abdurrahman Al-Jufri

Ramadhan adalah bulan untuk membakar semua dosa-dosa. Di bulan ini umat Islam diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh. Di bulan ini, pahala amal ibadah juga dilipatgandakan.

---

AMALAN sunah saat Ramadan menjadi ladang pahala tersendiri bagi umat Islam yang menjalankannya dengan sungguh-sungguh. Sebab saat memasuki bulan suci Ramadan, segala amal dan ibadah yang dilakukan dengan sepenuh hati akan mendapatkan pahala berlipat ganda.

Seperti dijelaskan oleh Habib Fahmi bin Abdurrahman Al-Jufri, tadarus atau membaca Alquran dan Salat Terawih itu adalah sunah yang memang sudah lazim dikerjakan. Namun, ada beberapa sunah yang belum diketahui atau ditinggalkan umat Muslim di bulan Ramadan ini. Seperti berbuka puasa yang diawali dengan kurma. Yang mana dalam sunah awal masuk pada saat berbuka yaitu dengan memakan kurma terlebih dahulu.

“Sunahnya sebelum kita memakan makanan berbuka, terlebih dahulu dengan memakan kurma itu yang mulai ditinggalkan. Yang terjadi saat ini adalah berbuka langsung meminum air dan makan makanan berminyak,” ujarnya, saat berbincang-bincang dengan awak media ini, kemarin (17/4).

“Dalam hadis disebutkan; jika kalian berbuka maka awalilah berbuka kalian dengan kurma, karena itulah yang memang sangat dianjurkan,” sambungnya.

Lanjut Habib Al-Jufri, selain sunah berbuka, waktu mengakhiri sahur juga hukumnya sunah. Pasalnya, masih banyak umat Muslim yang melakukan sahur di waktu yang masih sangat jauh dari waktu azan Subuh. “Saat ini kita lihat banyak yang mengakhiri sahur jam 1 sampai jam 2. Itu sebenarnya boleh, namun jika kita bicara sunah, maka disunahkan waktu sahur adalah 40-30 menit sebelum azan Subuh. Itu waktu sahur yang paling afdal,” ujarnya.

“Pernah saya menanyakan mengapa waktu sahur dipercepat dua jam sebelum azan Subuh? Ada yang menjawab agar bisa langsung tidur. Cara seperti itu adalah hal yang keliru dan kurang tepat,” jelasnya.

Menurutnya memang masih banyak hal-hal sepele yang ditinggalkan oleh umat Muslim. “Dua masalah ini memang dilupakan. Maka dari itu saya berharap semuanya bisa dilakukan karena itu hukumnya sunah,” jelasnya.

Selain dua hal itu, menurut Habib Al-Jufri, adalah mandi malam di Bulan Ramadan antara sesudah Magrib dan sebelum Isya itu hukumnya sunah, dengan niatan salat Tarawihnya bisa semangat. “Itu juga hukumnya sunah. Jadi memang masih banyak lagi hukum sunah di bulan Ramadan ini, karena seperti yang saya katakana ini adalah bulan yang sangat mulia,” tambahnya.

Dengan begitu dirinya berharap agar umat Muslim khususnya di Kabupaten Berau bisa belajar dan memahami hal-hal yang disunahkan. Pasalnya, memang banyak orang yang luput dengan permasalahan itu. “Saya berharap khususnya kepada para pemuda untuk bisa memahami dan tahu dengan sunah-sunah yang ada di Bulan Ramadan ini,” harapnya.

Habib Jufri juga mengatakan bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan dibukanya ampunan dari Allah SWT. “Kita jangan terlalu terlena dengan kehidupan di dunia ini. Lakukan semua kegiatan kita dengan mengingat sang pencipta, Allah SWT,” tambahnya. (aky/har)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X