Biaya Sendiri, Harumkan Nama Daerah

- Minggu, 18 April 2021 | 19:43 WIB
TAMPILKAN BATIK BERAU: Ahmad Roby Prayoga tampil dalam ajang Pesona Batik Nusantara 2021 dengan motif dan batik khas Berau.
TAMPILKAN BATIK BERAU: Ahmad Roby Prayoga tampil dalam ajang Pesona Batik Nusantara 2021 dengan motif dan batik khas Berau.

TANJUNG REDEB – Batik Berau dengan motif Keraton Gunung Tabur, tampil dalam Ajang Pesona Batik Nusantara 2021 di Jakarta pada 2-5 April lalu. Batik Berau tersebut dikenakan peserta dari Berau, Ahmad Roby Prayoga, yang akhirnya berhasil mengharumkan nama Kabupaten Berau.

Ahmad Roby Prayoga berhasil meraih juara Icon Pesona Batik Nusantara 2021, dengan mengenakan atasan batik dilukis tangan dan bawahan batik dari Lapau Putri Maluang Batik.

Dijelaskannya, untuk motif baju bagian depannya, dia terinspirasi dari motif Dayak dan keindahan bawah laut. Karena itu, ada beberapa motif ubur-ubur dan tanaman ganggang air. Menurutnya, ketika dia melukis ide tersebut, dia mengingat keindahan dan pesona bawah laut Kepulauan Derawan. Sedangkan bagian belakang, terinspirasi dari burung Enggang khas Kalimantan Timur. “Semua ide tersebut dilukis tangan seadanya. Karena untuk menjahit cukup mahal, makanya saya cari ide untuk lukis tangan saja,” ungkapnya, Sabtu (17/4).

Sedangkan untuk bawahannya, Yoga –sapaan akrabnya- menggunakan batik dengan motif Keraton Gunung Tabur. Dijelaskannya, dipilihnya motif tersebut agar mendapatkan filosofi Kabupaten Berau sejak dahulu kala. “Punya filosofi zaman dahulunya Berau terbentuk,” katanya.

Yoga mengakui bahwa dia memilih Lapau Putri Maluang Batik dikarenakan batik yang dihasilkan lebih unik. Terlebih ketika memilih, batik motif Keraton Gunung Tabur tersebut dapat mewakili Kabupaten Berau lebih jelas.

Setelah mengikuti ajang ini, Yoga berharap untuk generasi muda dapat jadi diri sendiri dan percaya diri dengan apa yang dimiliki. “Saya sendiri jujur mengikuti ajang ini untuk membawa nama Kabupaten Berau agar lebih dikenal,” ujarnya.

“Karena biaya sendiri mulai dari awal persiapan hingga akhir, saya berharap untuk ke depannya pemerintah kabupaten dapat mendukung generasi muda yang ingin membawa nama Berau dalam ajang apapun,” pungkasnya.

Sementara itu, pemilik Lapau Putri Maluang Batik, Putri Arofah mengatakan, bahwa motif batik yang dibuat memang khas untuk daerah Kabupaten Berau. Biasanya, dalam waktu seminggu sampai sebulan, pihaknya dapat membuat satu motif baru. “Kalau tulis memakan waktu 4 sampai 5 hari, sedangkan cap bisa membutuhkan 7 sampai 10 hari,” ungkapnya.

Batik motif Keraton Gunung Tabur tersebut, dibuat dengan melakukan kunjungan terlebih dahulu ke Keraton Gunung Tabur untuk penambahan ide. Pihaknya pun telah meminta izin kepada pihak Keraton Gunung Tabur untuk menjadikannya motif batik.

Dijelaskannya, filosofi dari motif batik tersebut menggambarkan salah satu tempat penting di Kabupaten Berau, sedangkan motif guci melambangkan penampungan air dimana menandakan bahwa Keraton Gunung Tabur sangat sejuk dan adem.

Lanjutnya, motif tombak melambangkan keamanan, dimana Keraton harus punya benteng diri terutama benteng untuk Kabupaten Berau. sedangkan motif kalung dan mahkota yang menandakan sebagai perhiasan warga Berau ketika ada acara atau pesta. “Kami juga menambahkan ikon penyu sebagai lambang Kabupaten Berau yang paling khas,” ujarnya.

Untuk warna, dipilih kuning yang melambangkan warna khas Keraton Gunung Tabur. Menurutnya sengaja dibuat dengan lebih kalem sebagai bentuk emas berkilau. Untuk warna hitamnya melambangkan kekayaan alam batu bara, dan warna merah putih melambangkan Indonesia, dimana Kabupaten Berau merupakan salah satu kota di Indonesia. “Untuk motif ini, kami gunakan teknik tulis dan cap,” jelasnya.

Ke depannya, lanjut Putri, pihaknya bersama kelompok pembatik Kabupaten Berau tengah mempersiapkan desain atau motif untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) Berau. Dia berharap bahwa budaya memakai batik lokal khas Berau semakin meningkat. “Ini sekaligus untuk membangun Kabupaten Berau, karena batik yang digunakan dari Berau untuk Berau. Siapa lagi yang mencintai produk kami jika bukan masyarakat Berau,” pungkasnya. (*/adf/har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X