TANJUNG REDEB – Camat Tanjung Redeb, Syahrani memantau penerapan protokol kesehatan (prokes) saat salat Tarawih di wilayahnya. Dengan melaksanakan salat Tarawih secara bergantian dari masjid satu ke masjid yang lain.
Dikatakannya, upaya tersebut dilakukan sekaligus untuk mengimbau warganya agar mematuhi prokes di masjid. “Ini sebagai cara untuk mengetahui penerapan prokesnya seperti apa,” ucapnya kepada Berau Post, Sabtu (17/4).
Sebelum rangkaian salat Tarawih dimulai, ia akan memberikan imbauan terlebih dahulu kepada jamaah. “Inikan untuk kebaikan kita bersama. Bukan hanya untuk diri kita saja, melainkan juga untuk orang lain,” tuturnya.
“Kalau ada yang terpapar Covid-19 saat beribadah yang dirugikan siapa? Kan semua orang. Dan tentunya tempat ibadah itu tidak akan diizinkan lagi untuk menggelar salat tarawih ketika ada jamaahnya yang terpapar Covid-19,” sambung mantan Sekretaris Dinas Perhubungan ini.
Syahrani mengakui, masih ada sebagian masyarakat yang tidak mematuhi prokes. Hal ini menurutnya, karena masih ada yang belum percaya dengan adanya Covid-19. “Heran juga saya. Jadi tidak mau pakai masker. Tapi ini sekelompok kecil saja,” imbuhnya.
Karena itu, apabila menemukan jamaah yang tidak mengenakan masker. Syahrani tidak segan-segan memberikan teguran keras, bahkan tak jarang jamaah tersebut disuruh pulang. “Yang tidak pakai masker saya suruh pulang untuk ambil masker dulu. Kalau sudah ada masker baru boleh ikut salat,” tegasnya.
Tak hanya jamaah yang melanggar, pengurus masjid juga turut diberi teguran secara keras apabila ada jamaah yang kedapatan melanggar prokes. “Kami tidak memberikan sanksi. Tapi kami tegur secara keras. Karena Covid-19 ini bukan masalah main-main,” katanya.
Ia pun berharap setiap tempat ibadah benar-benar memperhatikan penerapan prokes. Agar mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. “Kalau ada jamaah yang melanggar, pengurus harus berani tegas,” tandasnya. (*/adn/arp)
