BATU PUTIH - Sudah sepekan terakhir masyarakat Kampung Sumber Agung, Tembudan, dan Kayu Indah menikmati sambungan listrik, namun masih banyak masyarakat yang mengeluh.
Keluhan itu di antaranya disebut salah seorang warga Kampung Tembutan, Tono, bahwa sambungan listrik kerap padam.
"Selama ini sudah ada beberapa kali padam, waktu kami salat Jumat terpaksa tidak menggunakan pengeras suara lantaran listriknya padam," ujarnya.
Biarpet yang terjadi disebutnya cukup mengganggu keseharian masyarakat, apalagi hal itu katanya berpotensi mengakibatkan kerusakan pada perabot rumah tangga warga.
Karena itu, Tono berharap agar manajemen PLN melakukan pemeriksaan, mencari tahu penyebab biarpet di kampungnya serta dua kampung lainnya.
Sementara, Manajer PT PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan Provinsi Kaltim (UP2K KALTIM), Rahmatan, tak menampik apa yang menjadi keluhan masyarakat di tiga kampung itu.
Disebutnya, biarpet terjadi bukan akibat persoalan teknis tapi lantaran sering terjadi gangguan pada jaringan listrik milik PLN di tiga kampung tersebut.
Gangguan itu mengingat lintasan jalur yang didominasi oleh hutan, adapun gangguan diklaimnya karena faktor alam, mulai dari sambaran kilat, kejatuhan ranting atau tertimpa pohon, maupun gangguan dari binatang.
"Memang kemarin laporan saya terima jaringan listrik tersebut sempat tersambar petir, dan bahkan ada kabel yang digigit binatang. Gangguan seperti inilah yang kerap membuat listrik padam dalam durasi yang singkat," jelasnya.
Dirinya berjanji bahwa pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan dengan terus memantau dan mengevaluasi kerusakan-kerusakan jaringan listrik yang ada, sehingga potensi gangguan listrik dapat diminimalisasi. (*/uga/sam)
