TANJUNG REDEB – Wakil Ketua DPRD Berau Syarifatul Syadiah, meminta masyarakat tenang dan memahami rencana kebijakan penutupan akses mudik tahun ini, termasuk kabar yang menyebut rencana Gubernur Kaltim Isran Noor melakukan penutupan lebih cepat, yakni pada 26 April nanti.
Katanya, perlu dipahami bahwa segala kebijakan yang diambil itu tentu diambil demi kebaikan bersama, yakni mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 akibat mudik lebaran.
"Kita di daerah juga harus mematuhi peraturan jika memang telah ditetapkan, meski nantinya akan menuai pro dan kontra," katanya, kemarin (20/4).
Lanjut Sari, sebetulnya mudik merupakan suatu tradisi lama, khususnya bagi warga yang berada di perantauan dan hal itu adalah hak setiap warga. Namun diingatkannya, bahwa saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19, sehingga tradisi mudik baik melalui udara maupun laut harus dibatasi.
"Aturan dibuat pastinya dengan pertimbangan yang matang, khususnya mencegah klaster mudik, maka pemerintah terpaksa memberikan aturan yang menjadi batasan kita sebagai warga untuk beraktivitas karena dapat menimbulkan klaster baru setelahnya," ungkapnya.
Namun demikian, Sari juga berharap suatu saat tradisi mudik dapat kembali dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu dia meminta kepada seluruh masyarakat tetap taat pada protokol kesehatan.
Selain itu, ia juga meminta kepada Satgas Covid-19 tetap memantau aktivitas warga yang berpotensi menimbulkan kerumunan, termasuk kegiatan ibadah seperti tarawih, pusat takjil, maupun buka puasa bersama yang melibatkan banyak orang.
"Jika memang belum bisa pulang untuk berlebaran, kita manfaatkan saja dulu media sosial yang ada. Misalnya Video Call yang bisa kita lakukan untuk melepas rindu dan bermaaf-maafan bersama keluarga," tandasnya. (aky/sam)
