TANJUNG REDEB – Selain pandemi Covid-19, Demam Berdarah Dengue (DBD) turut menjadi kekhawatiran Kepala Puskesmas Bugis, Bachri Karta Kesuma.
Hal itu dia utarakan, mengingat tingginya curah hujan saat ini yang berpotensi menimbulkan banyaknya genangan dan menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Apalagi, saat ini masih banyak posyandu yang belum beroperasi karena pandemi Covid-19. Padahal penyakit ini sangat rawan menulari bayi maupun anak-anak.
“Kebanyakan masih tutup, hanya beberapa saja yang kembali mulai beraktivitas, padahal posyandu ini sangat penting sebagai tempat kontrol utama penyakit maupun pemberian vitamin terhadap anak,” katanya kepada Berau Post belum lama ini.
Kekhawatirannya pun semakin meningkat karena beberapa kasus anak yang datang ke puskesmas yang dia pimpin memiliki ciri DBD, belum lagi beberapa kelurahan di wilayahnya juga memiliki beberapa warga yang terkena DBD.
“Bahkan di Kelurahan Gayam ada yang sampai meninggal dunia akibat DBD,” sebutnya.
Untuk mengantisipasi penyebarannya, pihaknya pun melaksanakan pengasapan di wilayah yang diduga menjadi tempat nyamuk aedes aegyepti.
“Nanti akan coba kami koordinasikan obat jentik-jentiknya juga. Dan semoga posyandu bisa beroperasi lagi untuk membantu kontrol kesehatan serta tumbuh kembang anak,” pungkasnya. (*/adf/sam)