Olah Bambu Jadi Bernilai Jual

- Kamis, 22 April 2021 | 19:51 WIB
PUNYA NILAI JUAL: Salah satu vas bunga yang merupakan hasil kerajinan tangan Syahrudin dari bambu.
PUNYA NILAI JUAL: Salah satu vas bunga yang merupakan hasil kerajinan tangan Syahrudin dari bambu.

SEGAH – Di usianya yang tak muda lagi, Syahrudin masih mencoba terus produktif. Warga Kampung Harapan Jaya, Segah ini masih aktif mengolah bambu menjadi produk bernilai jual.

Ditemui di kediamannya, pria asal Lombok, Nusa Tenggara Barat ini menyebut, aktivitas kerajinan tangannya itu sebagai pekerjaan sampingan. Karena mayoritas waktunya digunakan untuk bertani.

“Ini sampingan saja, karena memerlukan waktu yang cukup lama dan ketelatenan juga,” tuturnya kepada Berau Post beberapa waktu lalu.

Terdapat tiga macam jenis produk yang dibuatnya saat ini. Yaitu tampi, vas bunga dan bakul nasi. Ukurannya pun disebut Syahrudin tergantung pemesanan. Dengan harga jual bervariasi, mulai dari Rp 40 ribu sampai Rp90 ribu.

“Tapi kalau ukurannya sangat besar, bisa mencapai 150 ribu khusus untuk tampi dan bakul nasi,” sebutnya.

Perihal keberadaan bahan baku produk kerajinan tangannya yakni bambu, menurutnya tak sulit didapat. Karena di wilayah Kampung Harapan Jaya, masih cukup banyak ditemui tanaman khas dari Negeri Tiongkok itu.

Hanya saja, kendala yang dihadapinya dalam membuat kerajinan tangan, adalah proses meraut bambu yang tajam menjadi halus. “Bambukan tajam sekali ya, jadi harus berhati-hati saat merautnya,” imbuh Syahrudin.

Sejauh ini, pangsa pasar produk buatan Syahruddin ini masih di sepuran Kampung Harapan Jaya. Namun, ketika ada pertemuan pemerintah yang digelar di kampungnya. Di saat itulah hasil buatan tangannya banyak dibeli pejabat yang datang, untuk dijadikan souvenir.

“Setiap ada pertemuan akan saya bawa dan dari kelurahan kadang pesan juga untuk tamu-tamu. Bahkan, kemarin wakil bupati Berau ada membeli dan beliau merespon dengan baik,” ungkapnya sembari tersenyum.

Ke depannya, ia pun berharap bisa didukung pemerintah kampung, untuk terus mengembangkan kegiatan kerajinan tangannya ini. Agar usaha sampingannya tersebut masih bisa terus bertahan di tengah  pandemi seperti sekarang.

“Saya juga berharap seni kerajinan ini bisa dilanjutkan oleh generasi yang lebih muda. Melihat generasi sekarang, tipis minatnya terhadap hal seperti ini,” pungkasya. (*/mbc/arp)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X