Jalan Putus, Warga Swadaya Bangun Jembatan

- Sabtu, 24 April 2021 | 20:20 WIB
GOTONG-ROYONG: Masyarakat Kampung Punan Segah bergotong-royong membangun jembatan di atas jalan yang terputus, Rabu (21/4) lalu.
GOTONG-ROYONG: Masyarakat Kampung Punan Segah bergotong-royong membangun jembatan di atas jalan yang terputus, Rabu (21/4) lalu.

SEGAH - Tingginya curah hujan dalam beberapa hari di Kecamatan Segah, mengakibatkan beberapa ruas jalan kampung pedalaman rusak akibat longsoran yang terjadi. Salah satunya di Kampung Punan Segah, Kecamatan Segah. 

Dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Camat Segah Tri Anggoro, masyarakat setempat telah bergotong-royong membuat jembatan sementara secara swadaya pada Rabu (21/4). "Materialnya dari kayu yang diambil dari hutan,” katanya kepada Berau Post, Kamis (22/4).

Dijelaskannya, jalanan tersebut merupakan satu-satunya akses penghubung Kampung Punan Segah dengan ibu kota kecamatan. Sebanyak 34 Kepala Keluarga di kampung tersebut, memang sangat bergantung dengan akses yang sempat putus itu. Sebab masyarakat yang mayoritas sebagai petani maupun pekebun, harus melalui jalan tersebut untuk menjual hasil pertanian dan perkebunannya ke ibu kota kecamatan, dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam. 

“Sebagian besar jalan penghubung tersebut memang masih kondisi tanah, dan saat musim hujan itu sangat sulit untuk dilalui," paparnya. 

Sementara upaya untuk meningkatkan jalan selalu terkendala dengan status lahan yang masuk kawasan budidaya kehutanan (KBK). “Makanya sementara ini baru kami mengajukan untuk status pinjam lahan. Supaya bisa ditingkatkan,” ungkapnya. 

Usulan pinjam pakai tersebut juga sudah disampaikan saat musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan. “Kami sangat berharap agar peningkatan jalan tersebut dapat dilakukan, sehingga perbaikan jalan maupun jembatan dapat dilakukan secara permanen dan masyarakat dapat meningkatkan pembangunan ekonominya,” katanya. 

Sementara itu Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau Junaedi, mengakui jika kendala utama sulitnya melakukan peningkatan jalan di kampung tersebut, karena status kawasan.

“Upaya yang bisa kami lakukan yaitu mengusulkan perubahan status kawasan atau melakukan perbaikan yang sifatnya sementara dengan menyesuaikan ketersediaan anggaran,” katanya. (*/uga/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X