TANJUNG REDEB - Cabang olahraga (cabor) pencak silat menerapkan program latihan dua kali sepekan dengan durasi dua jam. Hal itu diutarakan pelatih Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Berau, Heriyanto, Sabtu (25/4).
Dikatakannya, selama Ramadan ini atletnya tetap dituntut untuk menjalankan latihan rutin. Hanya saja tidak seperti biasanya. Sementara cukup dua kali dalam sepekan saja. "Latihan dilaksanakan setelah tarawih, dua jam saja setiap latihan," ujarnya.
Diakuinya, selama Ramadan programnya tetap berjalan. Yakni melakukan pra kompetisi. Dimana pematangan teknik bertanding penguasaan dengan banyak variasi teknik serangan, hindaran, bertahan, serang balik baik bantingan, guntingan, dan ungkitan.
"Perbedaan latihan saat Ramadan, intensitas latihan pasti yang berkurang," jelasnya.
Terlebih Ketua IPSI Berau, Puguh Suprianto menyebut, sudah mempersiapkan sebanyak 20 atlet pencak silat mengikuti training center (TC) sebagai bentuk persiapan di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) mendatang.
"Sebenarnya masih kurang. Karena, ada sekitar 24 nomor yang akan ditandingkan di Popda. Jadi, kami juga masih memantau atlet-atlet lain yang berpotensi bagus untuk mengisi nomor-nomor tanding tersebut," terang Puguh.
Adapun materi latihan katanya, berupa fisik untuk meningkatkan stamina atlet dan kemampuan bertanding seperti menendang dan memukul target agar tepat sasaran. Kecepatan pukulan dan tendangan juga dilatih.
"Begitu juga dengan teknik lainnya, seperti bantingan dan cara menjatuhkan lawan dalam pertandingan,” bebernya
"Yang jelas saat ini atlet tetap semangat latihan. Agar bisa siap tampil di ajang yang akan diikuti nanti," tuturnya. (mar/arp)