20 Bulan Belum Juga Diperbaiki

- Selasa, 4 Mei 2021 | 20:21 WIB
RUSAK PARAH: Kondisi turap rusak di tepian Gunung Tabur yang tak kunjung rusak pasca insiden September 2019 lalu.
RUSAK PARAH: Kondisi turap rusak di tepian Gunung Tabur yang tak kunjung rusak pasca insiden September 2019 lalu.

GUNUNG TABUR – Sudah 20 bulan berlalu pasca insiden kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) menabrak dermaga dan turap di Kecamatan Gunung Tabur, namun belum pihak terkait belum juga bertanggung jawab memperbaiki turap yang jebol.

Lurah Gunung Panjang, Lutfi Hidayat, menyebut kondisi itu kerap dikeluhkan masyarakat, terutama bagi warga yang ke Gunung Tabur menggunakan ketinting karena perlu melewati turap tersebut. Kondisi itu dinilai sangat membahayakan. Pihaknya khawatir, kerusakan yang terjadi akan bertambah parah sehingga memengaruhi konstruksi turap sekitarnya.

“Karena jika dilihat, kerusakan yang terjadi memang cukup parah. Bahkan jika dilewati ataupun disentuh sangat membahayakan, karena kondisinya yang cukup rapuh,” sebutnya, (3/5). Selain itu, karena berada di kawasan terbuka, kerusakan juga membuat kawasan tersebut menjadi terkesan tidak terawat. “Yang paling kami khawatirkan itu kerusakannya meluas,” katanya.

Dia berharap agar pihak terkait segera menyelesaikan kerusakan yang terjadi. “Kami sudah menunggu hampir 2 tahun untuk perbaikan tersebut,” pungkasnya. Diketahui, pada Selasa (3/9/2019) sekira pukul 22.00 Wita, sebuah kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) yang melintas di Sungai Segah menabrak turap dan dermaga ketinting di Gunung Tabur. (*/adf/sam)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB
X