GUNUNG TABUR – Sudah 20 bulan berlalu pasca insiden kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) menabrak dermaga dan turap di Kecamatan Gunung Tabur, namun belum pihak terkait belum juga bertanggung jawab memperbaiki turap yang jebol.
Lurah Gunung Panjang, Lutfi Hidayat, menyebut kondisi itu kerap dikeluhkan masyarakat, terutama bagi warga yang ke Gunung Tabur menggunakan ketinting karena perlu melewati turap tersebut. Kondisi itu dinilai sangat membahayakan. Pihaknya khawatir, kerusakan yang terjadi akan bertambah parah sehingga memengaruhi konstruksi turap sekitarnya.
“Karena jika dilihat, kerusakan yang terjadi memang cukup parah. Bahkan jika dilewati ataupun disentuh sangat membahayakan, karena kondisinya yang cukup rapuh,” sebutnya, (3/5). Selain itu, karena berada di kawasan terbuka, kerusakan juga membuat kawasan tersebut menjadi terkesan tidak terawat. “Yang paling kami khawatirkan itu kerusakannya meluas,” katanya.
Dia berharap agar pihak terkait segera menyelesaikan kerusakan yang terjadi. “Kami sudah menunggu hampir 2 tahun untuk perbaikan tersebut,” pungkasnya. Diketahui, pada Selasa (3/9/2019) sekira pukul 22.00 Wita, sebuah kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) yang melintas di Sungai Segah menabrak turap dan dermaga ketinting di Gunung Tabur. (*/adf/sam)