TANJUNG REDEB – Pemerintah telah memutuskan melarang masyarakat untuk mudik pada Lebaran tahun ini. Dinas Perhubungan (Dishub) Berau pun menunggu instruksi untuk melakukan penjagaan di wilayah perbatasan Berau.
Mengenai hal tersebut, Kepala Dishub Berau, Abdurrahman mengatakan, masih menunggu instruksi untuk mengirim petugasnya berjaga di perbatasan, khususnya di wilayah Kelay. Hanya saja, ia memastikan saat ini rutin berkoordinasi dengan pihak Polres Berau.
“Kalau kami diminta lakukan penjagaan diperbatasan, kami siap laksanakan," katanya kepada Berau Post beberapa waktu lalu.
"Tapi kalau melihat kodisi saat ini, kami hanya melakukan pengawasan dan penjagaan di perkotaan saja," sambungnya
Dijelaskannya, pihaknya mengikuti instruksi dari Menteri Perhubungan dan Gubernur Kalimantan Timur dalam hal larangan mudik ini. Larangan mudik itu tertuang dalam adendum Surat Keputusan Satuan Tugas Penanganan Satgas Covid-19 Nomor 13/2021 tentang Mudik Hari Raya Idulfitri tahun 1442 Hijriah, serta Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 selama Bulan Ramadan.
Surat Edaran ini adalah mengatur pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) selama H-14 peniadaan mudik (22 April-5 Mei 2021) dan H+7 peniadaan mudik (18 Mei-24 Mei 2021).
"Kami telah sampaikan larangan dan imbauan kepada pemilik travel dan pengusaha bus. Supaya tidak melaksanakan mudik dari tanggal 6 sampai 17 Mei 2021 ini," imbuhnya.
Selain itu, kata dia, sosialisasi kepada warga juga gencar dilakukan saat razia ketupat beberapa waktu lalu. “Kami sifatnya hanya mengimbau. Mengedukasi warga bahwa mudik itu bisa menambah penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (*/uga/arp)
