Minim Anggaran, Upayakan di APBD-P

- Jumat, 7 Mei 2021 | 20:16 WIB
MINTA PENGADAAN APD: Alat pelindung diri (APD) yang digunakan petugas pemadam kebakaran dari BPBD Berau saat bertugas dianggap kurang layak.
MINTA PENGADAAN APD: Alat pelindung diri (APD) yang digunakan petugas pemadam kebakaran dari BPBD Berau saat bertugas dianggap kurang layak.

TANJUNG REDEB – Minimnya alat pelindung diri para petugas pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, diakui Wakil Bupati Berau, Gamalis. Dia mengatakan banyak menerima laporan dari masyarakat yang iba melihat petugas pemadam berjibaku melawan api dengan APD seadanya.

Namun di satu sisi, diakui Gamalis, bahwa anggaran saat ini tidak mencukupi untuk pengadaan APD. “Saat ini sebagian anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19 dulu,” katanya, Rabu (5/5) lalu.

Selain APD petugas, lanjutnya, beberapa unit damkar tidak berfungsi alias rusak. Begitu juga personel di BPBD Berau masih kekurangan, sehingga satu orang bisa menangani banyak kejadian. “Kondisi saat ini memang sulit. Semoga di APBD perubahan nanti bisa dianggarkan,” katanya.

Ia melanjutkan, begitu juga untuk 2022, masih sulit untuk anggaran, karena bantuan keuangan baik dari provinsi maupun pusat masih difokuskan untuk penanganan Covid-19. “Bahkan anggaran pembangunan pun banyak dialihkan untuk penanganan Covid-19,” lanjutnya.

“Harapannya ke depan, sebelum ada kejadian sudah ditelusuri apa saja kekurangan. Jangan sampai setelah ada kejadian, baru kita tahu bahwa APD yang ada tidak mendukung,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Alat Pelindung Diri (APD) petugas pemadam kebakaran dari  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau dianggap kurang memadai. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Kedaruratan dan Logisitik BPBD Berau, Azkar.

Dikatakannya, saat ini APD petugas Damkar yang ada sudah lama dan kurang layak. Selain itu jumlahnya juga tidak mencukupi. Ia menuturkan, setiap terjadi kebakaran, petugas berjibaku melawan kobaran api dengan APD seadanya saja. “Yang terpenting itu fire jaket, sepatu khusus dan juga alat komunikasi,” paparnya.

Ia menuturkan, untuk APD yang layak bagi satu anggota Damkar seharga Rp 5 juta. Saat ini, total petugas Damkar yang ada sebanyak 50 personel. Sehingga dibutuhkan anggaran cukup besar yakni Rp 250 juta untuk membeli APD baru bagi untuk petugas Damkar. “Sudah diusulkan. Tapi karena memang anggarannya tidak ada, sehingga belum bisa terlaksana,” ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya saat melakukan penanganan bencana hanya mengandalkan APD seadanya saja. Ia mengatakan, ada kekhawatiran sendiri, jika melihat anggota melawan panasnya api dan berusaha memadamkan kebakaran. “Dalam setiap pemadaman saya selalu tekankan kepada petugas agar selalu berhati-hati, karena APD yang ada kurang layak,” katanya.

Lebih lanjut, Azkar berharap agar pengadaan APD bisa terlaksana tahun ini. menurutnya, keselamatan petugas Damkar merupakan prioritas, sesuai dengan moto mereka yakni pantang pulang sebelum padam. “Harapannya tahun ini APD itu yang diusulkan segera terealisasi,” pungkasnya. (hmd/har)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X